Senin, 22 Desember 2025

Lupakan Perselisihan demi Bogor Maju

- Rabu, 4 Juli 2018 | 10:21 WIB

-
Metropolitan - Aksi protes Masyarakat Forum Pilkada Bersih di kantor Panwaslu Kabupaten Bogor pada Selasa (3/6), mewarnai penyelenggaraan pilkada serentak di Bumi Tegar Beriman. Sejumlah pihak berharap aksi tersebut tidak mengganggu proses rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kabupaten yang akan dimulai pada Kamis (5/6). Dua hari jelang pengumuman penghitungan suara oleh KPU Kabupaten Bogor, puluhan massa yang tergabung dalam Masyarakat Forum Pilkada Bersih menggeruduk kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bogor, kemarin. Informasi yang dihimpun, unjuk rasa itu berlangsung sekitar pukul 14:00 WIB. Sejumlah massa membawa berbagai poster tuntutan yang isinya menyudutkan kinerja Panwaslu. Bahkan, sempat terjadi ketegangan antara massa dengan anggota kepolisian yang hendak menghalau para demonstran untuk membakar ban. Tak hanya itu, massa juga sempat melempari kantor Panwaslu dengan telur busuk. “Melempar telur itu bentuk kekecewaan,” ungkap Koordinator Aksi Imam Wijaya. Imam menuding banyak pelanggaran yang telah dilaporkan namun tak ditindaklanjuti. Seperti adanya dugaan pelanggaran politik uang hingga keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN). "Mereka saling lempar bola dan saling menyalahkan, sehingga kami turun hari ini. Kami anggap mereka tidak netral," ujarnya. Sementara itu, Komisioner Panwaslu Kabupaten Bogor Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Irvan Firmansyah menegaskan bahwa semua laporan yang masuk ke Panwaslu Kabupaten Bogor sudah ditindaklanjuti. Yang perlu dipahami, ada tahapan dalam proses penindakan yang harus dipatuhi sesuai aturan yang ada. "Semua laporan kami tindaklanjuti, termasuk laporan terakhir usai pencoblosan beberapa waktu lalu. Cuma kan semua ada tahapannya. Memang tidak semua delik pidana ada yang naik ke proses penyidikan. Karena berdasarkan hasil klarifikasi dan pembahasan dengan sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang terdiri dari Panwaslu, kepolisian dan kejaksaan, kebanyakan memang tidak memenuhi unsur pidana dan alat bukti juga kurang. Misalkan ASN diduga mengambil keputusan yang menguntungkan tapi pada prosesnya dugaan itu tak terbukti," terang Irvan. Terkait politik uang, Irvan mengakui adanya laporan yang masuk usai pencoblosan. Saat ini kasus itu masih ditangani dengan meminta seluruh keterangan saksi. "Untuk politik uang, laporan di kami setelah pencoblosan. Keterangan pelapor sore hari setelah pencoblosan ada warga yang minta bakso, kemudian dikasih uang. Sekarang masih ditangani, diklarifikasi. Setelah pembahasan kedua, baru bisa diputuskan apakah naik ke penyidikan atau tidak. Tergantung keterangan saksi. Kami minta didatangkan saksi. Tapi biasanya hanya pelapor yang didatangkan. Ini yang biasanya melemahkan," jelas Irvan. Adanya aksi ricuh ini pun menyita perhatian Bupati Bogor Nurhayanti. Bahkan, panasnya tensi politik belakangan ini jadi sorotan Forkopimda Kabupaten Bogor. Untuk itu, ia berharap seluruh pihak dapat menjaga kondusivitas wilayah. "Soal pleno, Pemerintah Kabupaten Bogor memfasilitasi tempatnya. Mudah-mudahan lancar. Nanti tanggal 5 Juli surat sudah masuk ke saya," kata Nurhayanti usai menghadiri rapat paripurna DPRD Kabupaten Bogor, kemarin. Senada, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ilham Permana berharap pleno berlangsung kondusif. Dirinya pun meminta masyarakat menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU di tengah saling klaim kemenangan oleh pasangan calon. "Kalau kami bersepakat menunggu hasil pleno dari KPU dan semua berjalan kondusif," kata Ilham. Ia berharap siapa pun yang terpilih nanti bisa menjadi teladan dan merangkul mereka yang belum terpilih. Kemenangan pilkada adalah kemenangan masyarakat Kabupaten Bogor. Selain itu, Ilham meyakini semua pasangan calon sudah siap menang dan kalah sejak awal memulai kompetisi. "Siapa pun pemenangnya adalah kemenangan masyarakat Kabupaten Bogor. Jangan sampai perbedaan merenggangkan persaudaraan kita. Saya yakin semua paslon ketika memulai kompetisi di pilkada sudah siap menang dan kalah," pesan politisi Golkar ini. Tak hanya dua pucuk pimpinan daerah saja. Para tokoh agama dan tokoh masyarakat juga turut menyuarakan soal pentingnya menjaga suasana pasca pilkada. Penasihat Asosiasi Perangkat Desa Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bogor Adi Suwardi berpesan agar semua pasangan calon yang nantinya resmi kalah di pilkada harus bisa berkolaborasi dengan pemipin terpilih. Ini demi terwujudnya kepentingan bersama untuk masyarakat Kabupaten Bogor. “Tapi bagaimana juga, hasil akhir nanti harus membawa Bumi Tegar Beriman menjadi lebih maju,” ungkapnya. Ketua PCNU Kabupaten Bogor Romdoni meminta setiap pasangan calon bisa menerima hasilnya. Termasuk pasangan calon yang kalah bisa legawa mengakui kemenangan rivalnya. “Saya kira kalau sudah ada hasilnya maka tidak ada lagi perselisihan ya. Karena semua demi Bogor maju,” ujar Romdoni. Untuk diketahui, penghitungan rekapitulasi suara di tingkat Kabupaten Bogor akan berlangsung dua hari, yakni mulai Kamis hingga Sabtu (5-7/6) di Gedung Tegar Beriman pukul 10:00 WIB. Komisioner KPU Kabupaten Bogor Umi Wahyuni mengaku pihaknya akan membuat tata tertib penyelenggaraan pemilu selama proses penghitungan berlangsung. “Beosk akan kami sampaikan tata tertibnya. Dan ini juga akan kami umumkan ke seluruh pasangan calon,” tandasnya. (fin/yos/d/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X