METROPOLITAN – Kebakaran yang terjadi pada salah satu ruangan milik Rumah Sakit Bayi (RSB) Pasutri, di Jalan Merak, Kelurahan Tanahsareal, Kecamatan Tanahsareal, pada Jumat (6/7) malam lalu menyisakan beberapa pertanyaan. Di antaranya tentang sistem keamanan dan operasional rumah sakit tersebut, sehingga insiden terjadi. Meskipun tidak sampai menelan korban jiwa, RSB milik dokter kenamaan, dr.Boyke itu kini masih dalam tahap penyelidikan pihak kepolisian usai ditutup sejak Jumat (6/7) lalu.
Divisi Legal RS Pasutri, Hasoloan Sinaga, mengatakan, untuk mengungkap dugaan adanya human error dalam insiden yang terjadi pada malam itu, kini pihak kepolisian masih dalam tahap melakukan penyelidikan. Sebab pasca kejadian, petugas langsung mengidentifikasi dugaan penyebab kebakaran yang terjadi di ruangan fisio terapi itu.
“Sementara kan karena konsleting kabel alat-alat diruangan itu. Tetapi sesuai arahan Dinas Kesehatan (Dinkes), kami merupakan pelayanan publik, dan melihat sudah kondusif. Rencana besok (hari ini, red) sudah operasi normal,” katanya kepada Metropolitan, kemarin (8/7).
Sementara itu, General Manajer (GM) RS Pasutri Ukar Sukarna menjelaskan, dari keterangan kepolisian yang ia dapatkan di lapangan, kebakaran terjadi akibat konsleting listrik di ruang terapi. Menurutnya, pihak kepolisian tidak terlalu mempermasalahkan insiden tersebut, karena tidak berdampak adanya korban jiwa. “Malah beberapa jam selepas kejadian, kira-kira jam 11-an, pasien sudah berangsur-angsur dipindahkan ke ruang semula. Setelah kepulan asap, dan material sisa terbakar sudah dibersihkan,” jelasnya.
Pihaknya pun akan kembali beroperasi normal dan menerima kembali pasien pada hari ini. “Sekarang (kemarin, red) saja sudah bisa kami terima pasien yang emergency mah. Kalau memang perlu pertolongan, kami siap,” ucapnya.
Terpisah, Kasubag Humas Polresta Bogor Kota AKP Yuni Astuti menjelaskan, pihaknya masih dalam tahap penyelidikan. Dugaan sementara kebakaran terjadi karena konselting listrik. “Dugaannya seperti itu, tahapan penyelidikan masih,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, suasana penuh drama nan menegangkan terjadi di Rumah Sakit Bayi (RSB) Pasutri, di Jalan Merak, Kelurahan Tanahsareal, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, Jumat malam. Kobaran api tiba-tiba muncul dari ruangan fisio terapi bayi. Semua pasien dan tim medis panik. Pihak rumah sakit akhirnya harus mengevakuasi 40 bayi secara paksa ke ruangan yang lebih aman.
Api diduga berasal konsleting alat-alat dari ruangan fisio terapi bayi. Ruangan tersebut pun terbakar dan berdampak pada ruangan disebelahnya, namun si jago merah tidak sampai meratakan bangunan rumah sakit. Seorang saksi, Maesaroh (60) menceritakan, saat kepulan asap memenuhi RS, semua panik karena berusaha menyelamatkan diri. Ia pun membopoh menantunya, yang habis melahirkan, ke ruangan evakuasi yang diarahkan petugas rumah sakit. “Anak saya ada jadwal jam 9. Pas saya di kamar mandi itu, semua panik. Tiba-tiba ada asap, padahal nggak ada ledakan. Dari ruang terapi katanya. Pada teriak-teriak, 'lari-lari'. Semua sibuk nyelamatin bayi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran pada Satpol PP Kota Bogor Marse Hendra Saputra mengatakan, awalnya ada konsleting listrik yang memunculkan percikan api, sehingga menimbulkan asap banyak. Ventilasi ruangan yang kurang bagus, membuat asap pun melebar ke ruangan lain. “Kalau melihat situasi, karena alat-alat terapinya sedang hidup, dugaan sementara dari kondisi kabel yang kemungkinan sudah tidak kuat dengan daya yang dikeluarkan. Tidak sempat terjadi ledakan. Hanya percikan-percikan titik api saja,” katanya saat ditemui Metropolitan.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Seluruh pasien kemudian dibawa ke rumah evakuasi yang berada tidak jauh dari RS. Sebab, yang mengalami kebakaran hanya satu ruangan, sedangkan rembetan asapnya yang kemana-mana. Api membesar karena membakar bagian plafon, “Semua kondisi bayi ok, tidak ada evakuasi atau rujukan ke RS lain. Kondisi ibu nya pun tidak ada masalah. Hanya nunggu beberapa jam, setelah pembersihan asap clear, baru bisa dipindahkan kembali,” ucapnya.
Terpisah, perwakilan RS Pasutri Ukar Sukarna menyatakan, jumlah bayi yang sedang mendapat perawatan berjumlah sekitar 40 bayi. Semua sudah dirawat sementara di ruangan khusus evakuasi yang terletak tidak jauh dari rumah sakit. “Tapi belum bisa saya pastikan jumlahnya, karena belum ada laporan dari bagian perina. Sejauh ini pasien dan bayi tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit lain,” pungkasnya. (ryn/c/feb)