Penggalangan dukungan untuk pemilihan presiden (pilpres) dilakukan secara maraton oleh sejumlah partai politik. Jika sebelumnya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi), giliran Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang disambanginya. KETUA Umum PAN Zulkifli Hasan menemui Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, tadi malam. Keduanya bertemu di kediaman SBY, Mega Kuningan, Jakarta. Pertemuan yang dihelat kedua tokoh nasional itu berlangsung kurang lebih satu jam. Zulkifli tiba di kediaman SBY sekitar pukul 19:50 WIB. SBY selaku tuan rumah langsung menyambut kedatangan Zulkifli. Keduanya sama-sama mengenakan batik lengan panjang. Zulkifli mengenakan batik biru, sedangkan SBY mengenakan batik cokelat. Zulkifli datang ditemani sejumlah petinggi PAN. Mereka yang menemani Zulkifli di antaranya Wakil Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais, Sekjen PAN Eddy Soeparno dan Ketua DPP PAN Yandri Susanto. Sementara itu, SBY yang menyambut kedatangan Zulkifli ditemani Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan dan Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan. SBY lantas menyalami Zulkifli. Momen bersalaman keduanya tak lepas dari sorotan kamera para pewarta. ”Moga-moga barokah,” kata SBY sembari menggenggam tangan Zulkifli. SBY mengaku pertemuan itu membahas secara mendalam kemungkinan kebersamaan kedua partai itu gelaran pemilihan presiden (pilpres) 2019. Pertemuan itu juga untuk menyamakan persepsi dan pemahaman mengenai permasalahan bangsa. ”Pemahaman masalah yang dihadapi rakyat, termasuk harapan-harapan mereka. Selain itu juga sama yang kayak kami bahas dengan Pak Prabowo, kami ingin lima tahun mendatang kita semua bisa menjawab keinginan rakyat dan permasalahan rakyat,” ungkap SBY di kediamannya, Jakarta, Rabu (25/7) malam. Tak hanya itu, pihaknya pun mengaku sepakat untuk terus meningkatkan intensitas komunikasi politik sampai penutupan pendaftaran capres dan cawapres. Sehingga nantinya diharapkan peluang membangun koalisi bersama terus terbuka. ”Kalau kami diizinkan Allah membangun koalisi, maka yang paling penting merumuskan visi-misi dan solusi serta kebijakan yang akan ditawarkan capres dan cawapres agar oleh rakyat bisa dinilai apakah visi dan misi kebijakan itu sesuai atau klop dengan mereka,” ungkapnya. Baginya, koalisi yang dijalin antara Demokrat dengan PAN bukan kali pertama terjadi. Semasa kepemimpinannya sebagai presiden selama sepuluh tahun, partai besutan Zulkifli Hasan itu dinilai telah bersama. ”Kalau Allah menakdirkan kami berkoalisi, maka bersama PAN itu bukan sesuatu yang baru,” pungkasnya. Sementara itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut pertemuan itu tak berbicara persoalan capres dan cawapres. Sebaliknya, pertemuan itu hanya membahas situasi terkini bangsa. ”Indonesia mau dibawa ke mana negeri ini, itulah yang harus dirumuskan bersama-sama,” ungkapnya.(jp/feb/run)