Senin, 22 Desember 2025

Koalisi Jokowi Bergaya Milenial

- Rabu, 1 Agustus 2018 | 09:43 WIB

METROPOLITAN- Berbalut kaos dan sneaker, sembilan Sekretaris Jendral (Sekjen) partai politik koalisi pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) kompak bergaya milenial.

Alasannya, mereka ingin menunjukkan suasana santai dan kekompakan.

Sekjen PPP Arsul Sani mengungkapkan para sekjen janjian memakai dress code tersebut. Sebab, tema pertemuan bersifat kasual.

"Para sekjen sepakat pakai T-shirt warna masing-masing partai dan jins atau denim dengan sepatu kets atau sneakers. Biar nggak kalah set sama presidennya," ujar Arsul

Arsul membantah koalisi Jokowi ingin menyaingi kubu sebelah yang identik dengan suasana formal. Arsul, yang jarang memakai pakaian sporty, mengaku harus meminjam kaus dan sepatu anaknya karena kesepakatan dress codedilakukan secara mendadak.

"Nggaklah, masak soal pakaian aja mau berkontestasi, he-he-he...," sebutnya.

"Sepatu pinjam dari anak saya yang SMA, ngaku deh saya pakai kaus dan sepatu anak," imbuh Arsul.

Hal senada disampaikan Sekjen NasDem Johnny G Plate. Menurutnya, dress code muncul dalam aksi spontan. Dia juga mengungkap makna dress code itu.

"Itu bentuk warna-warni dan keberagaman Indonesia, berbunga-bunga. Kita ingin pertemuan santai, tapi pembicaraan fokus dan serius. Kita ingin menunjukkan kita ini santai, ramah, dan kompak. Selain itu, mencerminkan generasi milenial," sebut Johnny dalam perbincangan terpisah.

Johnny lalu mengungkap isi pembicaraan yang dilakukan sambil makan malam itu. Poin pertama adalah soal pencapaian kabinet Presiden Jokowi dalam periode pertama ini.

"Itu diperlukan nanti ketika kami menyusun program untuk visi-misi. Pembicaraan kedua adalah tindak lanjut pertemuan kemarin," ujar Johnny.

Tak hanya itu, ada pesan-pesan khusus dalam pembicaraan para sekjen dengan Jokowi. Hal yang paling disoroti, kata Johnny, adalah soal Pemilu 2019 agar bisa berjalan dengan damai.

"Supaya pemilu bisa diwarnai suasana damai, penuh silaturahim, yang jadi ciri khas demokrasi, capres dan koalisi tetap harus membangun relasi yang baik dengan pemimpin sebelah. Cita-citanya agar demokrasi bisa berjalan dengan kualitas silaturahim, bukan pertempuran menang-kalah, karena yang menang rakyat," paparnya.

Kontestasi saat ini, disebut Johnny, merupakan bentuk mencari pimpinan, bukan untuk berseteru. Dia berharap Pilpres 2019 nanti tidak dicederai bentuk-bentuk yang menyalahi norma-norma.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X