METROPOLITAN - Pembangunan rutan khusus teroris di Cikeas, Kabupaten Bogor, akhirnya mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rencananya, bulan ini ‘rumah’ khusus teroris akan dibangun dengan kapasitas 340 orang.
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pembangunan rutan tersebut mengadopsi sistem yang telah digunakan di Spanyol. Tito optimis pembangunan rutan dengan sistem keamanan ekstra itu akan rampung pada akhir 2018. "Karena menggunakan sistem kontainer, jadi bisa cepat selesai nantinya,” kata Tito.
Pembangunan rutan khusus teroris itu untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah terduga teroris yang ditangkap polisi. Apalagi pasca-kerusuhan di Rutan Mako Brimob pada Mei 2018 lalu, para teroris tak lagi bisa ditahan di sana. Dalam kerusuhan itu, lima polisi dan seorang napi tewas.
Para napi teroris yang ada di Rutan Mako Brimob dipindahkan ke Rutan Gunungsindur. Adapun ratusan terduga teroris lainnya kini dititipkan di beberapa kantor wilayah kepolisian yang berada di daerah tempat terduga teroris tersebut ditangkap.
"Ada di polda, polres dan polsek. Kami sudah berikan arahan untuk menempatkan mereka di ruang sendiri dengan pengamanan lebih ketat," ujar Tito Karnavian.
Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah menangkap lebih dari 200 terduga teroris pasca peristiwa bom di Surabaya, Jawa Timur, sampai jelang Asian Games 2018. (tem/feb/run)