Kekeringan di wilayah Bogor makin meluas. Kondisi ini mengakibatkan banyak sumur warga yang kering hingga krisis air bersih. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang terpaksa berjalan kaki menempuh jarak tiga kilometer untuk mencari sumber mata air.
Krisis air hampir merata di semua wilayah. Salah satunya di Kampung Pangerasan, Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Warga sekitar, Titin (40), mengatakan bahwa untuk keperluan sehari-hari warga biasa meraka pergi ke Sungai Cisadane yang berjarak hampir tiga kilometer dari tempat tinggalnya.
"Kita suka ke bawah ke Cisadane untuk semuanya itu mah, untuk mandi, nyuci perabotan, nyuci baju, di sana," kata Titin, Rabu (8/8/2018).
Sementara untuk memasak dan minum, ia kerap membeli air isi ulang menggunakan galon.
Kekeringan ini, lanjutnya, sudah ia rasakan dua bulan terakhir oleh hampir semua warga di kampung yang berada di perbukitan tersebut.
"Kalau subuh saja, anak-anak kampung sini sebelum sekolah bareng-bareng pergi ke sungai, mandi di sana. Habis sumur juga pada kering. Selokan di sini saja nggak ada airnya, dulu mah ada," bebernya.
Selain itu, terpantau ada pula warga lain yang berusaha mendapatkan air bersih dengan menggali sumur baru, namun belum berhasil.
Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Gunungsindur. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sejumlah warga terpaksa mencari sumber mata air meski sangat jauh dari rumah tempat tinggal mereka.
"Sumur sudah mulai kering. Kalau ada juga airnya sedikit dan mulai keruh. Makanya kami terpaksa ambil air untuk minum di mata air yang ada di bawah tebing kebun bambu," ungkap Siti (41), warga RT 06/02, Desa Jampang, Kecamatan Gunungsindur, yang dijumpai Metropolitan, Rabu (8/8/2018).
Dalam sehari, ia bisa dua kali mengambil air untuk kebutuhan minum. Sedikitnya 15 liter pada waktu pagi dan sore hari. "Lumayan jauh jaraknya, Pak. Kalau jalan kaki dari rumah ke pancuran itu (sumber air bersih, red) sekitar setengah jam," ujarnya.
Berbeda dengan warga Cijeruk, di Gunungsindur, warga mulai merasa kekeringan sejak sebulan terakhir.
Kondisi ini terjadi di banyak titik seperti Kampung Pasirjeruk, Desa Sukasari, Desa Tapos dan Desa Ciomas di Kecamatan Tenjo. Bahkan warga di sana nekat memakai air bersih di area sawah.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, setidaknya terdapat tujuh kecamatan, sembilan desa dan 50 kampung yang masuk zona gersang setiap kemarau datang.