Senin, 22 Desember 2025

Berawal dari Dikejar Anjing hingga Sukses Bawa Emas

- Sabtu, 11 Agustus 2018 | 09:11 WIB

Cantik dan energik. Begitulah keseharian Jeany Nurani, gadis cantik yang namanya tercatat sebagai atlet cabang olahraga lari. Ia juga pernah menyabet emas di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik Junior dan Remaja 2016. Hingga akhirnya ia dipilih membawa nama Indonesia di Asian Games 2018.

Jeany pernah membawa emas saat berlaga di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta, 23-26 Maret 2016. Ia berhasil lari tercepat di antara peserta dengan catatan waktu 12,11 detik.

Di Asian Games 2018, Jeany akan turun di nomor estafet 4x100 m. Sementara  Jeany pun berhasil meraih emas di nomor 100 meter putri pada Asean School Games 2018, Kuala Lumpur, Malaysia, dengan catatan waktu 12,05 detik.

Jeany merupakan atlet yang paling muda dalam tim estafet atletik putri Indonesia. Tetapi dia mengaku tak ada masalah dan siap membuktikan kepada para seniornya memang layak masuk tim utama.

"Persiapan (Asian Games, red) sejauh ini berjalan lancar. Karena saya turun di nomor estafet, jadi mungkin diperbanyak saja saat pemindahan tongkatnya supaya lebih mulus lagi," kata Jeany.

Namun di balik prestasi mentereng Jeany, ada kisah menarik kenapa dia menjadi atlet lari. Jeany mengaku menjadi sprinter setelah dikejar anjing. Bakat lari Jeany diketahui setelah dirinya ditanya ‘Apakah pernah dikejar anjing?’

"Pernah. Malah mama saya tahu bahwa lari saya kencang setelah dikejar anjing (tertawa)," tuturnya. "Saya pernah dikejar anjing di dekat rumah. Ternyata saya bisa kabur dari kejaran dia karena berlari dengan cepat. Sejak saat itu, saya tahu bisa menjadi sprinter," jawab Jeany. (*/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X