Senin, 22 Desember 2025

Tujuh Makam Keramat Jadi Langganan Caleg

- Senin, 13 Agustus 2018 | 09:44 WIB

METROPOLITAN - Jelang pemilihan legislatif (pileg) 2019, makam-makam keramat jadi incaran sejumlah calon wakil rakyat. Tak cuma mereka yang maju di tingkat DPRD kota/provinsi, bahkan di setingkat caleg DPR RI juga banyak yang mendatangi makam keramat agar hajatnya tercapai. Di Bogor, ada tujuh makam keramat yang kerap didatangi para caleg jika musim pencalegan tiba. Salah satunya makam Mbah Dalem Batutulis. Seorang penjaga makam Mbah Dalem Batutulis berinisal MS mengaku banyak caleg yang datang untuk berziarah jelang pileg. Biasanya mereka datang saat tahapan kampanye dimulai. "Yang datang kebanyakan laki-laki. Kalau sekarang belum ada, biasanya pas waktu kampanye," katanya. Ia mengaku tak tahu asal mereka. Namun biasanya usai berziarah, mereka minta didoakan agar bisa menjadi anggota dewan. “Nggak cuma di sini, ada juga di tempat lain yang jadi langganan mereka,” tutur MS. Makam keramat lainnya yang sering dikunjungi caleg di antaranya Makam Mbah Jepra di Kompleks Kebun Raya Bogor. Tak jauh dari lokasi makam, ada sumber air yang disebut Cai Kahuripan. “Mandi dengan Cai Kahuripan dipercaya memberi kejayaan bagi peziarah,” urainya. Kemudian Makam Mbah Khoeir di Gang Makam, Jalan Ahmad Yani, Kota Bogor, Makam Mbah Dalem atau Pangeran Petir, Makam Mbah Dalem Batutulis, Makam Keramat Habib Abdullah bin Muksin Al Atos atau Masjid Keramat Empang, Makam Raden Sholawat di Jalan Empang, Kota Bogor dan Makam Raden Kan’an di Jalan Tumenggung Wiradiredja, Tanah Baru, Kota Bogor. “Biasanya caleg yang berziarah ke makam keramat beranggapan bahwa tindakannya itu merupakan bentuk silaturahmi ataupun menghormati para pendahulu. Dengan berziarah maka akan terasa lebih afdol dalam mencalonkan diri menjadi wakil rakyat,” bebernya. Menurut Ketua DPC Demokrat DPRD Kota Bogor Dodi Setiawan, caleg yang datang ke makam keramat itu merupakan hak individu dari caleg. Biasanya mereka yang sering minta restu ke makam keramat, tak lain orang yang tak yakin pada diri sendiri. Datang ke makam itu bukan meminta tetapi mendoakan orang yang sudah meninggal agar jadi ahli surga. "Saya tidak meminta ke makam keramat, karena itu kufur. Niat maju di pileg bagi saya cukup meminta doa ke kedua orang tua," ujar Odoy, sapaan akrabnya. Odoy menegaskan, maju di pileg 2019 perlu modal besar, terlebih dirinya sebagai caleg petahana. Jika berkaca pada pileg 2014, tiket menjadi anggota DPRD Kota Bogor menghabiskan anggaran Rp 93 juta. Anggaran tersebut untuk persiapan pendaptaran, sosialisasi, Alat Peraga Kampanye (APK) hingga syukuran menjadi anggota DPRD. "Jujur di pileg 2014. Tiket menjadi anggota DPRD hanya habis Rp 93 juta, tentunya di pileg 2019 lebih ringan karena Incumben dan masyarakat sudah mengenal siapa Odoy," ungkapnya. Modal maju di pileg 2019, lajur Odoy. Selain menjabat anggota DPRD dua priode, banyak berbuat untuk masyarakat dan mau turun ke tengah masyarakat. Saat ini, masyarakat sudah cukup cerdas dalam menentukan pilihan, tidak usaha janjian palsu ataupun money politik tetapi cukup membina, memupuk dan menyirami agar kepercayaan masyarakat tidak pudar. "Di kader Demokrat tidak ada persaingan karena sudah di bagian zona dan punya basis massa masing-masing. Sekarang tinggal bagi mana aduh program untuk memikat hati masyarakat," pungkasnya. Terpisah, Pengamat Politik Universitas Djuanda Bogor, Bedi Irawan menjelaskan  Caleg yang berziarah kemakam keramat, itu menadakan pola pikir dan menginterpretasikan politik masih keliru. “Upaya ini diyakini mereka dapat memuluskn jalan ke gedung DPRD. Kita sudah memasuki abad ke 21, namun realitasnya budaya politik masih banyak yang berfikir percaya pada mitos yang kental dengan hal-hal tahyul, alias tidak masuk akal,” ujar Bedi. Padahal, lanjut Bedi. Dalam budaya politik rasional segala sesuatunya harus diperjuangkan, dan diupayakan dengan kerja keras. Bukan nasibnya diserahkan pada sang dukun dan makam keramat. “Kalau benar kondisi para caleg masih demikian, wah apa kata dunia. Lebih baik berdoa kepada Allah yang maha berkuasa,” pungkasnya. (ads/c/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X