METROPOLITAN - Asap tebal membumbung tinggi dari sebuah pabrik PT OZ Guitar di Jalan Raya Citeureup, RT 02/05, Desa Sinja, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, kemarin. Api dengan cepat merambat karena bahan baku yang mudah terbakar serta kurangnya pasokan air di lokasi.
Akibatnya sebanyak 600 karyawan akan terdampak kehilangan pekerjaan usai tempat mereka bekerja kebakaran.
Kebakaran itu terjadi pada Senin (27/8) sekitar pukul 03:30 WIB diduga berasal dari kabel listrik di gedung Hardcase atau Tas Gitar. Api pun baru bisa dipadamkan 13 jam kemudian. Salah seorang saksi, Fatah Hidayat, mengaku langsung bergegas menuju pos dan mengambil racun api lalu menyemprotkan ke arah sumber api setelah melihat percikan api yang bersumber dari sekitar kabel listrik di gedung Hardcase. "Saya semprotkan tapi tidak bisa karena saat itu gedung terkunci dan kunci gedung tersebut berada di mess. Saya kemudian menghubungi Polsek Citeureup lalu menghubungi Damkar Kabupaten Bogor," ucap Hidayat. Kapolsek Citeureup Kompol Darmawan mengatakan, api mulai membesar dan menyambar gudang penyimpanan bahan baku dari hasil produksi sehingga menghanguskan tiga gudang. Api dapat dikendalikan sembilan unit kendaraan pemadam kebakaran dari Pemkab Bogor. “Begitu dapat info dari sekuriti, saya langsung ke lokasi bersama enam anggota. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Kerugian belum bisa ditaksir,'' kata Kompol Darmawan kepada Metropolitan. Kepala Bidang Penanggulangan Damkar Kabupaten Bogor M Zaharry menjelaskan, akibat peristiwa tersebut, ada 600 pegawai yang terpaksa tidak bisa bekerja lagi. Untuk memadamkan api, pihaknya menurunkan sembilan unit mobil pemadam kebakaran, satu unit mobil ambulans, satu unit mobil komando dan satu unit mobil Kota Bogor dengan jumlah anggota 50 orang. “Petugas pemadam kebakaran sektor Cibinong empat unit naik piket tujuh lepas sembilan, Ciomas satu unit lepas tujuh orang, Parung satu unit lepas empat orang, Ciawi dua unit lepas tujuh orang, Leuwiliang satu unit lepas lima orang dibantu dari Kota Bogor satu unit lima orang,'' jelas Zaharry. Ia mengaku saat kebakaran mendapat kesulitan dalam memadamkan api karena barang-barang yang ada adalah barang yang mudah terbakar seperti kayu, tiner dan cat. Kebakaran semakin sulit dipadamkan karena pasokan air yang sedikit, apalagi saat ini musim kemarau. “Kebakaran terjadi sekitar pukul 04:45 WIB. Api padam pada pukul 14:30 WIB. Dari mulai kebakaran hingga api padam, kita berusaha sampai 13 jam. Bahkan hingga kini satu regu damkar masih standby di lokasi, takut terjadi kebakaran lagi,” ucapnya. (mul/b/els/run)