METROPOLITAN - Proyek Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi III A kembali berlanjut. Mulai Oktober, peletakan batu pertama untuk proyek senilai Rp3 triliun itu akan diteruskan dari ruas Simpang Yasmin hingga Simpang Semplak. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) selaku pengelola proyek Tol BORR segera melanjutkan pembangunan jalan sejauh 2,85 kilometer. Groundbreaking proyek tersebut akan dilakukan pada Senin (15/10/2018). Menurut Direktur Utama PTMSJ Hendro Atmodjo, pembangunan Tol BORR Seksi IIIA ini sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) Gubernur mengenai Penetapan Lokasi (Penlok) dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). “Selain SK Gubernur, desain Tol BORR juga sudah selesai yang pada tahap Seksi IIIA ini terhitung mencapai 2,85 km. Sementara sisanya di Seksi IIIB dari Semplak sampai Salabenda. Pembangunan Tol BORR ini masuk program Proyek Strategis Nasional (PSN). Dan Seksi IIIA ini harus selesai November 2019 atau selesai dalam waktu 12 bulan,” ungkap Hendro. Ia menambahkan, dalam mengerjakan proyek ini, perusahaan harus merogoh kocek anggaran hingga Rp3 triliun. “Tol BORR Seksi IIIA ini memakan biaya konstruksi Rp1,5 triliun dan biaya pembebasan lahan seluas enam hektare sebesar Rp1,5 triliun. Jadi total Rp3 triliun,” jelasnya. Untuk pembebasan lahan, lanjut Hendro, akan dilakukan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Kementerian PUPR. “Akan dilakukan inventarisir terlebih dahulu, baru kemudian sosialisasi kepada masyarakat. Seperti saat pembangunan Seksi IIB, kami ini ganti untung jadi tidak ada yang menolak karena mereka mendapatkan ganti rugi yang hitungannya di atas harga pasar. Pembayaran paling cepat Februari 2019,” bebernya. Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengaku akan membantu mempercepat proses pembangunan Tol BORR Seksi IIIA. “Kami berkomitmen akan turut memfasilitasi dan mendukung rencana pembangunan ini. Hari ini sengaja dalam rapat kami mengundang seluruh institusi dari jajaran pemkot ataupun lainnya seperti dari PLN, PDAM, Telkom untuk urusan utilitas agar pembangunan bisa lancar karena cukup banyak utilitas yang tentunya memerlukan koordinasi seluruh pihak,” imbuhnya. (*/feb/run)