Senin, 22 Desember 2025

Proyek Rel Ganda Tembus Bandara Kertajati

- Kamis, 20 September 2018 | 09:14 WIB

METROPOLITAN - Pengintegra­sian berbagai jenis sarana transpor­tasi di Jawa Barat (Jabar) jadi isu yang mencuat dalam peringatan Hari Perhubungan Nasional Tingkat Pro­vinsi Jabar di Gedung Sate. Inte­grasi yang akan dibangun contohnya antara Bandara Kertajati dengan jalur kereta api serta tol yang akan dibangun dan direaktivasi di Jabar. Kepala Dinas Perhubungan Pro­vinsi Jabar Dedi Taufik mengatakan, sesuai tema rukun membangun bangsa, guyub rukun untuk mewujudkan konektivitas transportasi yang berkeselamatan, maka pemerinHari Perhubungan ini, guyub tah dan semua pihak harus mewujudkan sistem transpor­tasi yang terintegrasi.­ ”Ada rencana reaktivasi jalur kereta api. Kemudian juga Ban­dara Kertajati sudah selesai, berarti harus ada konektivitas­nya yang baik. Itu nanti akan ada kereta api yang akan menu­ju bandara,” kata Dedi usai ke­giatan tersebut. Jalur kereta api Rancaekek-Tanjungsari yang akan direak­tivasi, jelasnya, akan diperpan­jang sehingga terhubung dengan Kadipaten dan disambungkan dengan Kertajati. Ada kemun­gkinan juga dikoneksikan dengan jalur kereta api double track Pantura. ”Nanti akan dibangun kereta semicepat, dibangun dari Arja­winangun masuk Kertajati. Itu yang konektivitas dalam mentri­ger Bandara Kertajati yang men­jadi kebanggaan kita semua. Dan semua jalur kereta yang ada di Jabar akan terintegrasi menuju Bandara Kertajati,” ujarnya. Bandara ini pun akan terhubung dengan Tol Cipali dan Cisum­dawu yang tengah dalam peng­erjaan, selain terhubung dengan jalan provinsi dan jalur nontol. Konektivitas dengan pelabuhan juga sama. Pelabuhan Patimban yang sedang berjalan pembangu­nannya pun diperkirakan dapat dioperasikan pada tahun depan. Konektivitas pun sama dibangun antarpelabuhan, contohnya antara pelabuhan di Pelabuhan Ratu dengan Pelabuhan Bo­jongsalawe di Pangandaran. ”Ini juga harus connect bahwa di sana kita ada Bandara Nusa­wiru, kemudian juga ada ren­cana reaktivasi jalur kereta api dari Banjar ke Pangandaran dan Cijulang. Itu bisa di-connect-kan dengan Bojongsalawe yang ber­dekatan dengan jalur kereta api jalur Selatan,” ucapnya. Di bidang keselamatan, im­buhnya, dalam waktu dekat diusulkan sejumlah program dalam APBD Perubahan 2018. Program yang akan dikerjakan adalah pemasangan alat kese­lamatan di kawasan rawan ke­celakaan. ”Yang jelas di Cikidang akan kita pasang karena kema­rin sudah dievaluasi secara ke­seluruhan dari Kemenhub. Mudah-mudahan juga Kemen­hub akan melakukan langkah-langkah di sana. Jadi mana yang kita tidak dipasang, di sana nanti oleh Kemenhub akan di­pasang,” katanya. Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan akan terus ngebut merealisasikan rencana-rencana pembangunan di bidang transportasi, khususnya transportasi berbasis kereta. ”Kereta itu untuk kota metro­politan di Bandung Raya mau­pun di Bodebek, kemudian ada hibah dari pusat ada 50 bis yang nanti kita akan sebar ke daerah-daerah yang padat dengan per­gerakan transportasi,” tuturnya. Kunci kemajuan daerah, tam­bahnya, adalah kelancaran perhubungan. Sebab, inflasi tergantung dari perhubungan dan urat nadi ekonomi tergan­tung dari perhubungan. ”Kita masih kurang jalan tol, ideal­nya tiga kali lipat. Kereta api idealnya lima kali lipat. Kalau itu dilaksanakan, baru terjadi ideal koneksi di Jabar,” tandas­nya. (tib/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X