Minggu, 21 Desember 2025

Didekati Prabowo, Anak Gus Dur Pilih Jokowi

- Kamis, 27 September 2018 | 09:50 WIB

METROPOLITAN - Teka teki soal dukungan keluarga Gus Dur akhirnya terjawab usai didekati calon presiden (capres) Prabowo Subianto, Kamis (13/9/18). Lewat anaknya, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau biasa disapa Yenny Wahid, ia me­nyatakan dukungannya untuk capres nomor urut satu, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. ”Keluarga Gus Dur saya wakili dengan sikap politiknya Ibu saya sendiri tidak akan ikut-ikutan dalam pemilihan presiden 2019,” ujar Yenny di rumah pergerakan Gus Dur, Kalibata, Ja­karta Selatan, Rabu (26/9/2018).­ Sementara ibunya, Sinta Nu­riyah Wahid, memilih netral karena tetap berperan sebagai ibu bangsa yang bertugas mengayomi semua dan mene­gur siapa pun yang kelewat batas dalam arena politik pilpres 2019. ”Jadi nanti ibunda saya ini tugasnya menjewer kami-kami ini kalau sudah berlebihan,” katanya. Yenny pun mnegungkap soal alasannya mendukung Jokowi-Ma’ruf. Menurut Yenny, saat ini Indonesia membutuhkan sosok pemimpin seperti Gus Dur. Pe­mimpin yang dapat memahami bahwa seluruh warga negara harus dipenuhi hak dasar dan kebutuhannya tanpa membeda-bedakan. ”Pemimpin yang sederhana cara berpikirnya, bahwa bangsa ini harus dipenuhi hak dan ke­butuhan dasarnya untuk hidup sejahtera,” ungkap Yenny. Selain itu, Jokowi dinilai dapat menghadirkan layanan pendi­dikan, kesehatan maupun akses konektivitas bagi mereka yang dulunya tak terjamah. Yenny menuturkan, kondisi bangsa Indonesia saat ini sedang susah. Karena itu, pemimpin yang di­butuhkan adalah orang yang mau ikut gerak, tidak berjarak dan tidak canggung dengan masy­arakat. ”Dua-duanya berpikir dan bertindak sederhana, namun kaya dalam karya,” tutur Yenny. Sebelum mengumumkan sikap politiknya dalam pilpres 2019, ada beberapa pesan politik yang disampaikan Sinta kepada Yen­ny maupun semua kandidat yang akan maju dalam pilpres 2019. Di antaranya agar pesta demo­krasi ini dijadikan ajang mem­pererat tali persaudaraan antar anak bangsa, bukan tempat saling menghujat, saling fitnah dan melontarkan kata-kata keben­cian. “Karena itu, pesta rakyat itu harus kita lakukan secara santun, damai, adil, jujur dan dilakukan secara kesatria. Itu yang saya harapkan demi keutuhan bang­sa dan negara RI. Kira-kira itu pesan politik saya,” pungkas Sinta. (de/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X