METROPOLITAN - Teka teki soal dukungan keluarga Gus Dur akhirnya terjawab usai didekati calon presiden (capres) Prabowo Subianto, Kamis (13/9/18). Lewat anaknya, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau biasa disapa Yenny Wahid, ia menyatakan dukungannya untuk capres nomor urut satu, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. ”Keluarga Gus Dur saya wakili dengan sikap politiknya Ibu saya sendiri tidak akan ikut-ikutan dalam pemilihan presiden 2019,” ujar Yenny di rumah pergerakan Gus Dur, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018). Sementara ibunya, Sinta Nuriyah Wahid, memilih netral karena tetap berperan sebagai ibu bangsa yang bertugas mengayomi semua dan menegur siapa pun yang kelewat batas dalam arena politik pilpres 2019. ”Jadi nanti ibunda saya ini tugasnya menjewer kami-kami ini kalau sudah berlebihan,” katanya. Yenny pun mnegungkap soal alasannya mendukung Jokowi-Ma’ruf. Menurut Yenny, saat ini Indonesia membutuhkan sosok pemimpin seperti Gus Dur. Pemimpin yang dapat memahami bahwa seluruh warga negara harus dipenuhi hak dasar dan kebutuhannya tanpa membeda-bedakan. ”Pemimpin yang sederhana cara berpikirnya, bahwa bangsa ini harus dipenuhi hak dan kebutuhan dasarnya untuk hidup sejahtera,” ungkap Yenny. Selain itu, Jokowi dinilai dapat menghadirkan layanan pendidikan, kesehatan maupun akses konektivitas bagi mereka yang dulunya tak terjamah. Yenny menuturkan, kondisi bangsa Indonesia saat ini sedang susah. Karena itu, pemimpin yang dibutuhkan adalah orang yang mau ikut gerak, tidak berjarak dan tidak canggung dengan masyarakat. ”Dua-duanya berpikir dan bertindak sederhana, namun kaya dalam karya,” tutur Yenny. Sebelum mengumumkan sikap politiknya dalam pilpres 2019, ada beberapa pesan politik yang disampaikan Sinta kepada Yenny maupun semua kandidat yang akan maju dalam pilpres 2019. Di antaranya agar pesta demokrasi ini dijadikan ajang mempererat tali persaudaraan antar anak bangsa, bukan tempat saling menghujat, saling fitnah dan melontarkan kata-kata kebencian. “Karena itu, pesta rakyat itu harus kita lakukan secara santun, damai, adil, jujur dan dilakukan secara kesatria. Itu yang saya harapkan demi keutuhan bangsa dan negara RI. Kira-kira itu pesan politik saya,” pungkas Sinta. (de/feb/run)