METROPOLITAN - Cileungsi kembali jadi bahan perbincangan. Kali ini bukan cuma gara-gara airnya yang menghitam hingga membuat masyarakat sekitar sesak napas karena baunya. Namun, adanya teror buaya penunggu sungai yang belakangan meresahkan. Warga di bantaran Sungai Cileungsi, Desa Bojongkulur, Bogor, dihebohkan kemunculan seekor buaya di wilayah perbatasan Kabupaten Bogor dengan Bekasi. Anggota Tagana Kabupaten Bogor Zakarya mengatakan, ada penampakan seekor buaya putih di Sungai Cileungsi, dekat Perumahan Vila Nusa Indah 2. Hingga kini tidak ada seorang warga pun yang berani menangkap buaya tersebut. Sebab, warga meyakini buaya dengan panjang sekitar 3 meter itu sudah ada sejak dulu dan menjadi penunggu Sungai Cileungsi. ”Emangnya itu buaya Sungai Cileungsi. Menurut kepercayaan di sini, penunggunya gitu,” ujar Zakarya, warga asli Bojongkulur. Menurut sejumlah warga, kemunculan buaya itu ada kaitan dengan tercemarnya Sungai Cileungsi oleh limbah pabrik. ”Ada yang percaya karena sungai tercemar jadi penunggunya (buaya, red) marah, lalu menampakkan diri,” ucap Zakarya. Sebelumnya, kabar soal buaya itu muncul dari sebuah video yang meluas. Hewan predator itu terlihat sedang berjemur di pinggir Sungai Cileungsi pada Selasa (25/9) siang. Terlihat dalam rekaman video seorang warga, buaya itu berwarna putih dengan corak hitam di bagian ekor. Video berdurasi 73 detik itu kemudian tersebar luas di kalangan warga bersamaan dengan kedatangan calon wakil presiden Sandiaga Uno, yang meninjau Sungai Cileungsi di Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/9/2018) siang. Menerima laporan tersebut, Tagana dan pemerintah desa setempat memberi peringatan kepada warga untuk waspada dan tidak mendekati sekitar lokasi ditemukannya buaya itu. ”Kami sudah koordinasi dengan RT, aparat desa dan memperingatkan warga khususnya anak-anak untuk tidak bermain di sekitar situ,” kata Zakarya. Ia mengaku pihaknya telah melaporkan kemunculan buaya putih tersebut kepada petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Jawa Barat. Sementara itu, Petugas PPNS Kepolisan Kehutanan BKSDA Wilayah I Jawa Barat, Aman Sujiaman, mengaku sudah menerima laporan dari warga perihal penampakan buaya tersebut. Menurutnya, jika tidak segera ditangkap, buaya tersebut dapat membahayakan warga. Apalagi keberadaannya dekat dengan permukiman warga. ”Sementara kami minta warga agar hati-hati jika melihat buaya tersebut. Dan secepatnya kami akan lakukan penangkapan,” terang Aman. Terkait keamanan warga di lokasi, Kapolsek Cileungsi Kompol M Asep Fajar mengaku belum menerima laporan terkait keberadaan hewan tersebut. Ia pun belum bisa memastikan untuk penanganannya. “Saya tidak tahu, saya juga belum menerima laporannya dari warga soal adanya buaya di aliran Sungai Cileungsi,” singkatnya saat dikonfirmasi Metropolitan, kemarin. Kemunculan buaya serupa juga pernah terjadi di waktu berbeda, 4 September 2018 lalu. Berdasarkan cerita Zaka, warga menemukan buaya muara itu di proyek Jalan SKKI, belakang Rumah Sakit Assobirin, Tangerang Selatan. “Ada yang teriak ‘Buaya... buaya...’ dari arah sungai,” katanya, Selasa (4/9/2018). Mendengar teriakan itu, Zaka bersama pekerja proyek lainnya turun ke sungai. Buaya yang sudah dalam posisi menyerang, Zaka langsung merakit tali untuk menjeratnya. “Saya tarik tali, terus pakai jaring, akhirnya buayanya bisa ditangkap,” tuturnya. Khawatir membahayakan warga, tuturnya, ia pun memutuskan membawanya ke rumah di Gunungputri. Berkat pengetahuannya dalam tanggap bencana, Zaka memutuskan melaporkan kejadian ini ke BKDSA Bogor. (ogi/b/feb/run)