Senin, 22 Desember 2025

Sudah Muka Rusak, Kini Dipecat Prabowo

- Kamis, 4 Oktober 2018 | 09:44 WIB

METROPOLITAN - Aktivis Ratna Sarum­paet mulai ditinggalkan akibat ulahnya sen­diri. Tokoh-tokoh nasional yang mulanya membela Ratna serta menuntut pemerintah mengungkap kasus penganiayaan yang dialami nenek 70 tahun itu, kini malah ber­balik mengecamnya. Ini setelah Ratna Sa­rumpaet mengakui dirinya telah berbohong menyatakan telah dikeroyok tiga orang tak dikenal di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada 21 September lalu.­ Lewat jumpa pers yang digelar di kediamannya di Jalan Kam­pung Melayu Kecil V, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (3/10) sore, Ratna Sarumpaet menga­takan bahwa pada tanggal ter­sebut dia melakukan perawatan muka di Rumah Sakit Khusus Bedah Estetika, Menteng, Ja­karta. Dia cerita, usai melakukan perawatan, justru terlihat wa­jahnya lebam-lebam. Dia sem­pat protes pada dokter di RSK Bedah Estetika itu, tetapi dijawab hal tersebut biasa. Nah, bingung jika ditanya anak soal mengapa wajahnya lebam-lebam, Ratna menyiapkan ja­waban bahwa dia usai dikeroyok. “Jadi sebenarnya ini (alasan dikeroyok, red) untuk sebatas keluarga saja,” ujarnya dengan suara parau, menangis. Setelah wajahnya mulai mem­baik, sepekan setelah perawatan di RSK Estetika itu, Ratna menga­ku tetap dengan alasan tersebut. Dia sadar yang dilakukan ini adalah kebodohan. Sebelumnya, kepolisian me­mastikan tidak ada peristiwa pemukulan yang dialami aktivis Ratna Sarumpaet. Fakta sebe­narnya, lebam yang ada di wa­jah Ratna diduga karena bedah plastik. Hal itu terungkap setelah Polda Jabar melakukan penyeli­dikan, kemarin. Dari hasil pe­nelusuran Polda Jabar, tidak ada konferensi negara asing di wi­layah hukum mereka pada 21 September 2018. Hasil koordi­nasi dengan Otoritas Bandara Husein Sastranegara Bandung hingga ke tukang parkir, semu­anya mengaku tidak ada peris­tiwa pengeroyokan. Data manifes kedatangan mau­pun keberangkatan atas nama Ratna Sarumpaet pun tidak ada pada 21 September 2018. Polisi menemukan rekaman transaksi atas nama Ibrahim Fahmi Al Hadi yang notabene anak Ratna. Dia mengirim se­jumlah uang kepada ibunya. Lalu melalui rekeningnya, Rat­na mengirimkan kembali uang ke Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika. Dengan rincian Rp25 juta pada 20 September 2018, Rp25 juta pada 21 Sep­tember 2018 dan Rp40 juta pada 24 September 2018. Dari hasil pengecekan, bagian operasional RS Bina Estetika, Farhan dan Managet Medis RS Bina Estetika, Inggrid membe­narkan bahwa Ratna dirawat pada 21-24 September 2018. Ibunda Atiqah Hasiholan itu dirawat untuk operasi plastik. Dia masuk dirawat pada 21 September pukul 17:00 WIB dan keluar pada 24 September 2018 pukul 21:28 WIB menggunakan taksi. Akibat perbuatannya itu, Rat­na pun harus menanggung perbuatannya. Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandiaga, Dah­nil Anzar Simanjuntak, menga­takan bahwa Ratna Sarumpaet dipecat dari anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. ”BPN sudah memberhentikan beliau (Ratna Sarumpaet, red),” ujar Dahnil. Ia mengatakan, pemecatan itu atas perintah calon presiden Prabowo Subianto. ”Langsung diperintahkan diberhentikan oleh Pak Prabowo,” ujar ketua umum Pemuda Muhammadiyah ini. Setelah membuka kebohong­annya, Ratna dibanjiri kecaman dari rekan-rekan seperjuangan­nya di Timses Prabowo-Sandi. Bahkan, Sandi berencana mem­polisikan Ratna. ”Saya pernah memberikan pernyataan state­ment bahwa anggota badan kita yang melakukan hoaks, kita akan laporkan ke polisi itu pasti akan kita tindak lanjuti,” ujar Sandiaga. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto juga angkat bicara soal kasus Ratna Sarumpaet. Men­urutnya, dalam kasus ini Ratna Sarumpaet tak bisa dijerat pe­langgaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elek­tronik (UU ITE) karena bukan Ratna yang menyebarluaskan hoaks itu ke media sosial. Te­tapi, lanjut Setyo, Ratna bisa dijerat pelanggaran KUHP. ”Kalau Bu Ratna kan tidak menggunakan UU ITE, tapi bisa dijerat dengan KUHP. Kalau hoaks itu ITE. Dia kan (meny­ebarkan kebohongan, red) ng­gak menggunakan ITE,” ujar Setyo. ”Kan dia menyampaikan ke Pak Prabowo, kemudian Rachel Maryam juga itu menggunakan Twitter, Fadli Zon, Dahnil Anzar Simanjuntak. Ini kan udah di-capture semua,” sambung Setyo. Terkait perkara hoaksnya, Se­tyo menjelaskan bahwa posisi Ratna sebagai saksi saat ini. Polisi pun akan memanggil Ratna untuk meminta keterang­annya. (jp/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X