Senin, 22 Desember 2025

Lahan LRT di Bogor Aman, tetapi Ini Masalahnya...

- Senin, 8 Oktober 2018 | 10:00 WIB
FOTO: ISTIMEWA/METROPOLITAN/JPNN
FOTO: ISTIMEWA/METROPOLITAN/JPNN

METROPOLITAN - Pembebasan lahan proyek LRT di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi belum sepenuhnya rampung. Padahal moda transportasi massal yang bakal melintas di lima daerah di Jawa Barat (Jabar) itu ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2019.

”Kalau lahan proyek LRT di Kota De­pok sudah semuanya bebas, di wi­layah Bogor juga sama. Sedangkan untuk Kota Bekasi masih menyisakan beberapa lahan,” terang Panitia Pembuat Komitmen Direktorat Jenderal Perkeretaa­pian Kemenhub, Jumardi, di Jatimulya, Kabupaten Bekasi.­ Ia memaparkan, seperti yang terjadi di Kelurahan Jakasam­purna masih ada sekitar 32 bidang lahan belum selesai dibebaskan. ”Kami harap bulan ini segera dibayarkan lahan proyek LRT, termasuk juga yang ada di Ka­bupaten Bekasi,” harapnya. Untuk diketahui, proyek pembangunan LRT merupakan salah satu proyek strategis na­sional untuk menekan kemace­tan akses dari DKI Jakarta ke wilayah penyangga tersebut. Lima daerah di Jabar yang dilin­tasi LRT adalah Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan berujung di Kabupa­ten Bekasi. Namun untuk wilayah Kabu­paten Bekasi, tutur Jumardi, memiliki peran penting. Sebab, wilayah sekitar Jatimulya, Kabu­paten Bekasi, akan dibangun sebuah depo LRT. Lokasi itu akan dijadikan tempat singgah seluruh kereta angin yang didesain tan­pa pengemudi. ”Jadi di Bekasi ini menjadi lo­kasi penting, karena jadi lokasi perbaikan kereta. Kemudian semua kereta kan pulangnya ke sana. LRT juga kan tidak ada masinisnya, otomatis. Jadi kon­trolnya dari Jatimulya, Kabupa­ten Bekasi ini,” paparnya. Meski begitu, Jumardi menga­ku masih ada keterlambatan sedikit dalam pengerjaan proy­ek tersebut. Hanya saja pihaknya sudah membuat beberapa skena­rio, yakni pengoperasian awal LRT melalui lintas Cibubur, Taman Mini dan Cawang. ”Kemudian akan dipusatkannya setelah depo sudah beroperasi,” papar­nya. Jumardi melanjutkan, LRT akan dibangun sepanjang 44 kilometer (km). Untuk mendu­kung pembangunannya dibu­tuhkan lahan seluas 14 hektare. Pembebasan lahan terbesarnya ada di Jatimulya, Kabupaten Bekasi, yang saat ini sudah ma­suk tahap musyawarah ganti rugi. “Jatimulya ini menjadi salah satu prioritas kami. Ang­garan Rp600 miliar sudah disi­apkan untuk pembebasan lahan dan kami berharap akhir bulan ini sudah mulai dilakukan pem­bayaran,” cetusnya. Sementara itu, Kasubag Infra­struktur dan Tata Ruang pada Badan Perencanaan Pembangu­nan Daerah (Bappeda) Kabupa­ten Bekasi Evi Mutia mengatakan, ada sekitar 562 bidang lahan yang akan dibebaskan untuk proyek LRT di wilayahnya. Pembebasan itu dimulai dari wilayah Jatimulya hingga perbatasan Kabupaten Karawang. ”Soal jarak aman rumah warga dengan rel, yang saya ketahui sekitar 25 meter. Namun yang lebih jelas, pihak BPN yang tahu,” katanya. Badan pertanahan setempat mencatat dari 562 lahan yang akan dibebaskan, ada 117 bidang lahan warga yang sudah disepa­kati dan siap dibebaskan. Tar­getnya, sisa lahan warga yang akan dibebaskan akan rampung November mendatang. (feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X