Senin, 22 Desember 2025

Jadi Programmer Android, Diterima Kerja di Perusahaan IT

- Jumat, 26 Oktober 2018 | 09:12 WIB
FOTO HANDAL: IMAM/METROPOLITAN/JPNN
FOTO HANDAL: IMAM/METROPOLITAN/JPNN

METROPOLITAN - Sebuah cuitan dari akun Twitter Yogo Anumerta, @anumertas viral di media sosial. Cuitan itu bercerita tentang seorang penderita penya­kit Cerebral Palsy atau kerusa­kan sel otak bernama Bryan yang punya semangat tinggi untuk berkerja. “Namanya Bryan. Hari ini dia da­tang ke kantor saya buat ngelamar kerjaan. dia (maaf) punya keterbelakangan mental. Programmer android. Full stack coding. Beberapa sertifikat dia punya. Saya kalah, semangatnya luar biasa,” demikian cuit Yogo. Warganet kemudian memban­jiri unggahan Yogo tersebut. Sebagian besar cuitan yang mam­pir mengapresiasi keputusan kantor Yogo karena telah mene­rima lamaran Bryan. Hingga Kamis (25/10), cuitan Yogo telah disukai 10.075 orang dan di-retweet sebanyak 11.398 kali. Salah satu komentar yang mam­pir di unggahan Yogo berasal dari akun @its_adel yang meru­pakan kakak kandung Bryan. Dalam unggahannya, kakak Bryan mengucapkan terima ka­sih ke Yogo dan menjelaskan penyakit yang diderita sang adik. ”Apapun yang berusaha dia buat justru ingin membantu memberikan informasi bagi orang tua & anak-anak yang memiliki cerebral palsy,” demikian cuit akun @its_adel. Yogo menyebut pertemuannya dengan Bryan bermula ketika perusahaan tem­pat dia bekerja yakni Rudex Tek­nologi Indonesia membuka lo­wongan pekerjaan. ”Dari sekitar 100 CVvyang masuk, yang kami panggil cukup lima orang. Jadi kami juga saat itu nggak tau kon­disi (Bryan),” ujar Yogo. Ia menambahkan, dari lima orang yang diwawancara, Bryan dianggap paling pas untuk mengi­si posisi yang dibutuhkan. ”Hari (Kamis, red) ini dia sebenarnya nggak kerja. Dia hanya memper­siapkan visi-misi dia untuk di­kerjakan di hari Senin,” imbuh Yogo. Menurut Yogo, Bryan yang merupakan lulusan Universitas Udayana, Bali, itu memang me­miliki banyak kelebihan. Namun untuk menunjang kemampuan Bryan, perusahaan memberinya fasilitas lebih ketimbang karya­wan lain. ”Ya dia mendapat kayak komputernya itu high spec, jadi karena daya typing dia agak lambat, jadi kami menyediakan komputer yang daya rata-ratanya di atas kami semua,” ujar Yogo. (kum/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X