Senin, 22 Desember 2025

2.510 Medali Resmi Jadi Rebutan 1.733 Atlet

- Senin, 5 November 2018 | 11:23 WIB
FOTO : RANGGA/METROPOLITAN
FOTO : RANGGA/METROPOLITAN

METROPOLITAN - Riuh gemuruh ribuan pe­lajar warnai pembukaan Pekan Paralimpiade Daerah (Peparda) V Jawa Barat (Jabar) 2018 di Stadion Mini Persikabo, Cibinong, Kabupaten Bogor, akhir pekan kemarin. Kendati cuaca tak begitu bersahabat, namun tekad dan api seman­gat 1.733 atlet dari 25 daerah se-Jawa Barat (Jabar) seolah tak luntur lantaran diguyur hujan Bumi Tegar Beriman.

Tepuk tangan serta sorak-sorai 4.000 pengunjung stadion seolah jadi warna tersendiri dalam ri­tual pembukaan pesta olahraga disabilitas ter­besar di Tanah Pasundan 2018 ter­sebut. Ratusan aparatur pemerintah tingkat desa, kecamatan hingga para pentolan pemangku kebijakan di setiap daerah yang menjadi kontestan, juga hadir dan menjadi saksi kemegahan pesta olahraga yang bakal ber­langsung mulai hari ini hingga Selasa (14/11).­ Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Peparda V Jabar 2018 Ka­bupaten Bogor Adang Suptan­dar mengaku pihaknya sangat bangga bisa ikut dalam pesta olahraga disabilitas terbesar di Tanah Pasundan. "Tentu kami sangat bangga bisa menjadi saksi, sekaligus tuan rumah da­lam pesta olahraga terbesar se-Jabar ini," tuturnya. Adang menjelaskan, peparda tahun ini diikuti 1.733 dari 25 daerah yang ada di Jabar, mem­pertandingkan 608 kategori nomor pertandingan serta me­rebutkan 2.510 medali. "Kita doakan semoga perhelatan peparda tahun ini berjalan se­suai harapan bersama," harap­nya. Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan, bagi Pemerintah Kabupaten Bogor, ini merupa­kan kesempatan yang baik un­tuk menunjukkan kepada dunia olahraga dan warga pada umum­nya bahwa kita senantiasa mem­beri ruang yang setara bagi semua orang untuk berkarya, berkreasi dan berprestasi. Ter­masuk bagi para olahragawan difabel atau paralympian. "Dari para atlet paralympian, kita semua dapat belajar bahwa dengan kearifan pemahaman akan kehidupan, keterbatasan seungguhnya bisa menjadi sum­ber kekuatan yang bisa di­kembangkan tanpa batas untuk meraih prestasi," katanya. Wakil Gubernur Jabar Uu Ruz­hanul Ulum mengungkapkan, Peparda V Jabar 2018 merupa­kan modal penting bagi Tanah Pasundan untuk menatap Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) Papua 2020. "Kejar prestasi dengan tetap mengedepankan persaudaraan," pintanya. Ia juga berharap Peparda V Jabar bisa sukses dengan tema mengukir prestasi di Bumi Tegar Beriman dan menjunjung ting­gi nilai sportivitas. "Tantangan ke depan semakin besar. Se­moga regenerasi ke depan akan lebih baik sehingga muncul-muncul atlet nasional untuk membanggakan bangsa," ha­rapnya. Sementara untuk me­nyukseskan acara, Dinas Kese­hatan (Dinkes) turut melibatkan timnya sebagai tenaga medis. Di antaranya 21 dokter umum, 42 perawat, 21 driver dan 26 perwakilan dari PMI. “Kita menurunkan 17 ambulans dan satu mini ICU ambulans serta medical center. Medical room di hotel dan venue pertan­dingan,” kata Erwin. Selain itu, lanjut Erwin, juga ada tiga rumah sakit rujukan yaitu RSUD Cibinong, RSUD Ciawi dan Sentra Medika. Peng­ecekan ini untuk memastikan mobil ambulans secara fisik maupun peralatan medisnya siap guna memberi pelayanan kesehatan terbaik bagi para at­let yang akan bertanding. “Nantinya 110 tenaga medis sudah mendapatkan pelatihan pada September lalu sebelum Porda XIII Jabar,” ucap Erwin yang juga ketua Bidang Kese­hatan Peparda. Ia menambahkan, meski de­mikian, pihaknya juga akan mela­kukan pembekalan kembali. Sebab, ada beberapa hal yang membedakan antara atlet umum porda dengan atlet disabilitas Peparda V Jabar 2018. Pembeka­lan teknis tentunya dapat me­ningkatkan pelayanan dan pro­fesional tim medis. “Kami juga sangat terbantu dengan adanya relawan tenaga medis dari PMI. Tentunya dengan ini kita bisa bekerja lebih optimal,” tegasnya. (mul/ogi/c/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X