METROPOLITAN - Riuh gemuruh ribuan pelajar warnai pembukaan Pekan Paralimpiade Daerah (Peparda) V Jawa Barat (Jabar) 2018 di Stadion Mini Persikabo, Cibinong, Kabupaten Bogor, akhir pekan kemarin. Kendati cuaca tak begitu bersahabat, namun tekad dan api semangat 1.733 atlet dari 25 daerah se-Jawa Barat (Jabar) seolah tak luntur lantaran diguyur hujan Bumi Tegar Beriman.
Tepuk tangan serta sorak-sorai 4.000 pengunjung stadion seolah jadi warna tersendiri dalam ritual pembukaan pesta olahraga disabilitas terbesar di Tanah Pasundan 2018 tersebut. Ratusan aparatur pemerintah tingkat desa, kecamatan hingga para pentolan pemangku kebijakan di setiap daerah yang menjadi kontestan, juga hadir dan menjadi saksi kemegahan pesta olahraga yang bakal berlangsung mulai hari ini hingga Selasa (14/11). Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Peparda V Jabar 2018 Kabupaten Bogor Adang Suptandar mengaku pihaknya sangat bangga bisa ikut dalam pesta olahraga disabilitas terbesar di Tanah Pasundan. "Tentu kami sangat bangga bisa menjadi saksi, sekaligus tuan rumah dalam pesta olahraga terbesar se-Jabar ini," tuturnya. Adang menjelaskan, peparda tahun ini diikuti 1.733 dari 25 daerah yang ada di Jabar, mempertandingkan 608 kategori nomor pertandingan serta merebutkan 2.510 medali. "Kita doakan semoga perhelatan peparda tahun ini berjalan sesuai harapan bersama," harapnya. Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan, bagi Pemerintah Kabupaten Bogor, ini merupakan kesempatan yang baik untuk menunjukkan kepada dunia olahraga dan warga pada umumnya bahwa kita senantiasa memberi ruang yang setara bagi semua orang untuk berkarya, berkreasi dan berprestasi. Termasuk bagi para olahragawan difabel atau paralympian. "Dari para atlet paralympian, kita semua dapat belajar bahwa dengan kearifan pemahaman akan kehidupan, keterbatasan seungguhnya bisa menjadi sumber kekuatan yang bisa dikembangkan tanpa batas untuk meraih prestasi," katanya. Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan, Peparda V Jabar 2018 merupakan modal penting bagi Tanah Pasundan untuk menatap Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) Papua 2020. "Kejar prestasi dengan tetap mengedepankan persaudaraan," pintanya. Ia juga berharap Peparda V Jabar bisa sukses dengan tema mengukir prestasi di Bumi Tegar Beriman dan menjunjung tinggi nilai sportivitas. "Tantangan ke depan semakin besar. Semoga regenerasi ke depan akan lebih baik sehingga muncul-muncul atlet nasional untuk membanggakan bangsa," harapnya. Sementara untuk menyukseskan acara, Dinas Kesehatan (Dinkes) turut melibatkan timnya sebagai tenaga medis. Di antaranya 21 dokter umum, 42 perawat, 21 driver dan 26 perwakilan dari PMI. “Kita menurunkan 17 ambulans dan satu mini ICU ambulans serta medical center. Medical room di hotel dan venue pertandingan,” kata Erwin. Selain itu, lanjut Erwin, juga ada tiga rumah sakit rujukan yaitu RSUD Cibinong, RSUD Ciawi dan Sentra Medika. Pengecekan ini untuk memastikan mobil ambulans secara fisik maupun peralatan medisnya siap guna memberi pelayanan kesehatan terbaik bagi para atlet yang akan bertanding. “Nantinya 110 tenaga medis sudah mendapatkan pelatihan pada September lalu sebelum Porda XIII Jabar,” ucap Erwin yang juga ketua Bidang Kesehatan Peparda. Ia menambahkan, meski demikian, pihaknya juga akan melakukan pembekalan kembali. Sebab, ada beberapa hal yang membedakan antara atlet umum porda dengan atlet disabilitas Peparda V Jabar 2018. Pembekalan teknis tentunya dapat meningkatkan pelayanan dan profesional tim medis. “Kami juga sangat terbantu dengan adanya relawan tenaga medis dari PMI. Tentunya dengan ini kita bisa bekerja lebih optimal,” tegasnya. (mul/ogi/c/feb/run)