METROPOLITAN - Kasus penculikan kembali menyeruak di Kota Bogor. Berawal darilaporan keluarga yang anaknya hilang, rupanya seorang siswi SMP Negeri 11 Kota Bogor, Nabila (14), jadi korban penculikan modus hipnotis. Sementara di Cipaku, Arneta Ramahdina (14), juga belum ditemukan setelah tiga hari dinyatakan hilang. Nabila, warga Gang Bengkong, RT 02/10, Gunungbatu, Kecamatan Bogor Barat, sempat dibawa kabur setelah dicegat pelaku di tengah jalan. Pada Sabtu (3/11), ia bersama tiga temannya berniat pergi kerja kelompok. Namun tiba-tiba di jalan mereka dicegat lelaki tak dikenal. Ayah Nabila, Suhendar, menceritakan bahwa putri bungsunya dihampiri seorang pria asing. Ketika itu Nabila dan teman-temannya percaya begitu saja dengan ucapan sang pelaku. Sampai-sampai mereka mau menyerahkan empat handphone-nya pada pria tersebut. “Jadi lelaki itu nyuruh semua hp-nya dikumpulin di satu tas. Nah, mereka nurut saja. Anak saya kebetulan yang dibawa sama lelaki itu, disuruh ikut,” kata Suhendar. Dari Gunungbatu, akhirnya Nabila dibawa ke arah Merdeka. “Anak saya diturunin di PGB, di pinggir jalan,” ujar Suhendar. Ia pun akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Bogor Barat. “Ya semuanya sudah ditangani polsek,” akunya. Lurah Gunungbatu, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Syupawan, yang mendapat laporan dari babinsa membenarkan adanya modus penculikan dengan modus hipnotis tersebut. Berdasarkan keterangan babinsa, Nabila dan teman-temannya telah dihipnotis pelaku dengan cara diiming-imingi pulsa kuota. Peristiwa hipnotis itu terjadi usai keempat anak tersebut kerja kelompok. Kemudian mereka berpapasan dengan pelaku di Gang Bengkong. Di situ pelaku menawarkan promo pulsa kuota gratis kepada korban. Mendengar tawaran yang menggiurkan itu, akhirnya korban tertarik dan menyerahkan keempat hp-nya kepada pelaku. Untuk memastikan kebenaran tersebut, satu anak diajak ke Pusat Grosir Bogor (PGB) menggunakan motor Yamaha Nmax putih. Sesampainya di PGB, korban ditinggalkan dan keempat hp-nya dibawa pelaku. “Baru pertama kali ada hipnotis dengan iming-iming kuota gratis. Begitu korban diturunkan di PGB, anaknya nangis. Akhirnya oleh satpam PGB dibantu dan menelepon orang tuanya,” bebernya. Pihak keluarga bersama babinsa dan pihak kelurahan juga mencoba mencari keberadaan pelaku hingga pukul 22:00 WIB tapi tak berhasil. “Untung yang hilang cuma empat hp. Saya juga minta masyarakat tidak mudah percaya pada orang yang baru dikenal dengan menawarkan promo pulsa internet,” pesannya. Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Bogor Barat Kompol Pahyuni belum bisa memberi keterangan lantaran sedang rapat. Sementara itu, dugaan kasus penculikan serupa juga kini dialami keluarga Arneta Ramahdina. Sudah tiga hari ini, siswi SMP Negeri 10 Cipaku itu belum ditemukan. Tante dari Arneta, Indah (31), menuturkan bahwa Arneta menghilang setelah dijemput pria tak dikenal di sekolahnya. Berdasarkan keterangan pihak sekolah, saat jam pelajaran tiba-tiba Arneta izin meminta pulang. “Biasanya kan kalau pulang-pergi diantar. Kemarin itu pas dijemput, orang tuanya kaget. Katanya Arneta sudah pulang duluan,” ucap Indah. Dugaan adanya tindakan kriminal diperkuat lantaran ada keterangan pihak sekolah bahwa Arneta dijemput lelaki menggunakan motor di depan sekolah. “Kata gurunya ada anak muda berpakaian bebas bawa motor nunggu di depan sekolah. Pas mau disambangi, sudah keburu kabur,” tutur Indah menirukan ucapan salah seorang guru Arneta. Pihak keluarga pun kesulitan mencari keberadaan Arneta karena nomor teleponnya tidak aktif. “Ada kemungkinan Arneta dibawa pria yang menggunakan kendaraan bermotor tersebut,” ujar Indah. Setelah dua hari tak kunjung pulang, orang tuanya pun akhirnya melapor ke Polsek Bogor Selatan. Menurutnya, selama di sekolah, Arneta tidak mempunyai musuh. Malahan di sekolah ia merupakan siswa berprestasi, khususnya di bidang olahraga karate. Ketika selesai jam pelajaran, dirinya kerap berlatih karate. “Saya khawatir Arneta tidak tahu jalan pulang ke rumah karena ia jarang main keluar. Saya harap Arneta pulang ke rumah dengan selamat,” harapnya. Menanggapi adanya aksi hipnotis dan penculikan terhadap bocah SMP di Kota Bogor, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Agah Sanjaya mengaku belum mendapat laporan tersebut. “Belum mendapat laporan. Kalau sudah ada laporan, baru bisa memberi komentar secara detail,” singkatnya. (ads/c/feb/run)