METROPOLITAN - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan pembangunan Tol Ciawi-Sukabumi Seksi I segera beroperasi.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah menyelesaikan ruas sepanjang 15,35 kilometer (km) tersebut untuk melayani masyarakat.
Kehadiran ruas tol ini akan mengubah waktu tempuh dari jam menjadi hanya beberapa menit.
“Jarak tempuh Ciawi-Cigombong sekitar dua jam. Sekarang dengan tol ini waktu tempuh menjadi 20 menit saja,” dikutip dari Instagram Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (26/11/2018).
Warganet pun menyampaikan komentar dengan hadirnya Tol Ciawi-Sukabumi. “Alhamdulillah, macet Sukabumi Bogor dapat segera berkurang, segera ditembuskan Sukabuminya dong,” ujar edwin.santosa.
“Hanya untuk persingkat perjalanan masyarakat menjadi 20menit, pemerintah harus mengeluarkan miliaran. Tapi itulah yang harus dilakukan,” tuturnya.
Untuk diketahui, pembangunan Tol Ciawi-Sukabumi juga membuat luasan lahan pertanian akan beralih fungsi tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Kardina Karsoedi mengatakan, pembangunan jalan tol akan berdampak pada lahan pertanian di Sukabumi.
“Jumlah lahan yang terkena dampak pembangunan jalan tol belum bisa dipastikan,” ujarnya.
Ia berharap pembangunan jalan tol ini tidak berdampak pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) seluas 321 hektare. Total lahan pertanian di Kota Sukabumi mencapai 1.484 hektare.
Menurut Kardina, lahan persawahan di perkotaan memang rawan beralih fungsi ke bidang yang lain seperti perumahan maupun yang lainnya. Dalam kondisi tersebut, pemkot berupaya mempertahankannya dengan mengacu pada amanah Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan dan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2016.
Ke depan, lanjut Kardina, DKP3 masih melakukan sosialisasi kepada pemilik lahan pertanian agar lahannya ikut dalam program LP2B. Intinya pemerintah hadir untuk mengurangi laju percepatan alih fungsi lahan pertanian. (de/feb/run)