METROPOLITAN - Tahun 2019 menjadi awal baru bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, setelah empat tahun belakangan ini hanya dipimpin Nurhayanti seorang diri.
Sehari sebelum berganti tahun, telah berlangsung serah terima jabatan dari Bupati Bogor sebelumnya, Nurhayanti, kepada Ade Yasin sebagai penerus tonggak kepemimpinan di Bumi Tegar Beriman.
Tepat di malam pergantian tahun 2019, wilayah dengan penduduk 5,7 juta jiwa akhirnya punya kepala daerah yang baru dan komplet.
Ada Bupati dan Wakil Bupati Bogor terpilih Ade Yasin dan Iwan Setiawan yang akan merealisasikan janjinya lewat program Pancakarsa, meliputi Bogor Membangun, Bogor Cerdas, Bogor Maju, Bogor Sehat dan Bogor Beradab.
Kelima program itu mencakup urusan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat, juga bidang investasi yang bisa mendukung perekonomian wilayah.
Ade Yasin dan Iwan Setiawan bukan orang baru di dunia pemerintahan. Meski bukan berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN), tetapi sepak terjang keduanya di dunia pemerintahan tak lagi diragukan.
Selain telah malang melintang sebagai anggota DPRD, keduanya juga sempat duduk di kursi pimpinan DPRD yang punya wewenang dalam mengalokasikan anggaran.
Dengan jabatan baru yang disandangnya sebagai bupati dan wakil bupati Bogor terpilih, tentu tidak sulit bagi mereka untuk melanjutkan sisa Pekerjaan Rumah (PR) yang belum diselesaikan di era Nurhayanti.
Sekaligus merealisasikan janji kampanye mereka dengan berkolaborasi bersama seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), jajaran ASN dan anggota DPRD.
Selama periode Nurhayanti, sudah banyak penghargaan yang diraih setiap tahunnya. Dengan moto Nurhayanti Kerja Keras, Cerdas dan Ikhlas, Kabupaten Bogor berhasil mengumpulkan segudang prestasi, mulai dari 2014 dengan berhasil meraih 72 prestasi, 2015 dengan 89 prestasi, 2016 terdapat 99 prestasi dan 2017 mendapatkan 89 prestasi.
Torehan-torehan itu bisa jadi tolok ukur bagi kepala daerah yang baru untuk memasang target minimal agar dapat mempertahankan prestasi yang selama ini diraih.
Kehadiran bupati Bogor baru di tahun baru juga jadi harapan baru bagi masyarakat Kabupaten Bogor yang sudah tak lagi sabar menunggu gebrakannya dalam 100 hari program kerja.
Termasuk soal keinginan pasangan Hadist itu melegalkan pondok pesantren dan madrasah agar bisa mengajukan bantuan kepada pemerintah.
Keinginan ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat di 2019, di mana Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) akan mengucurkan dana mencapai Rp1 triliun untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas di 1.000 pesantren.