METROPOLITAN - “Ya Allah. Mayat Astagfirullah,Itulah Yang Di Ungkapkan Abdul Gopar(34),Orang Yang Pertama Menemukan Soso Mayat Berjenis Kelamin Laki – laki Dengan Posisi Telungkup Di Bibir Jalan Raya Naronggong,tepat Depan Rumah Sakit Sismadi.Dengan Modal Nekat .Warga Kampung Rawahingkik,rt 01/08 Desa Cilengsi ,itu Memberanikan Diri Melihat Mayat pukul 05:45 WIB Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban mengalami sejumlah luka tusuk di dada kiri, sayatan di perut dan pinggang belakang serta luka sayatan di jari manis tangan kanan korban. Diduga luka tersebut berasal dari belati yang ditemukan pihak kepolisian, tak jauh dari tubuh korban. “Korban menggunakan sweter hitam dan celana jeans biru dengan posisi tubuh telungkup serta mengeluarkan darah,” ujar Kapolsek Cileungsi Kompol Mulyadi Asep Fajar. Pihak kepolisian hingga kini belum menemukan identitas korban lantaran tidak ada identitas apa pun pada tubuh korban. Korban hanya menggunakan sweter hitam dan celana jeans yang berlumuran darah. Namun Kompol Mulyadi menduga korban berumur sekitar 40 tahun. “Kami belum bisa pastikan motif pelaku menghabisi nyawa korban. Yang pasti kasus ini sedang kita dalami melalui penyelidikan untuk mencari tahu siapa pelaku pembunuhan pria tanpa identitas tersebut,” terangnya. Untuk kepentingan penyidikan, Polsek Cileungsi mengirim jasad korban ke Rumah Sakit Sukanto untuk dilakukan autopsi. “Dugaan sementara, mayat tanpa identitas tersebut adalah korban kekerasan sekelompok orang karena banyak sekali luka-luka di tubuhnya,” katanya. Selain itu, pihak kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu buah senjata tajam jenis belati dengan gagang terpisah, empat mata anak kunci T, satu charger handphone, satu topi jaring merah, satu dompet berisi perhiasan gelang emas dan kertas catatan nomor handphone serta satu buah sarung pisau. Sementara saksi mata, Abdul Gopar, mengaku melihat jasad korban di lokasi dengan sejumlah luka di tubuhnya. Tak hanya itu, tak jauh dari tubuh korban juga ditemukan sebilah belati yang tergeletak, yang diduga untuk membunuh korban. Terpisah, penemuan mayat juga terjadi di Kampung Tajurhalang, RT 04/02, Desa Tajurhalang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Korban berinisial BM gantung diri di kamarnya. Orang yang pertama menemukan korban, Dedi, mengaku awalnya tengah mengunjungi kediaman korban pada Kamis (21/2) sekitar pukul 14:00 WIB. Dedi sempat mengetuk pintu rumahnya berkali-kali. Merasa heran lantaran tidak ada jawaban dari BM, ia yang kala itu bersama rekannya, Rodi, mencoba masuk lantaran pintunya tak dikunci. Keduanya dikagetkan saat melihat BM tergantung tak bernyawa di salah satu kamar rumah BM. “Saya langsung kasih kabar kepada saudara korban, Yatno,” papar Dedi. Berdasarkan keterangan sang kakak, Yatno, diduga korban mengakhiri hidupnya lantaran dililit utang. “Yatno bilangnya sih BM banyak utang, sering ada orang ke rumahnya untuk nagih utang,” sambung Dedi. Kapolsek Cijeruk AKP Anak Agung Raka membenarkan bahwa BM diduga mengakhiri hidupnya lantaran dililit utang. Hal tersebut juga dibenarkan kakak korban yang berada di lokasi kejadian. “Dugaan sementara karena dililit utang. Tapi kita juga sedang dalami lantaran takut adanya kemungkinan lain atau faktor lainnya,” bebernya. Sementara itu, korban gantung diri juga ditemukan warga di Gang Taryono, RT 01/09, Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, pada Rabu (20/2) sekitar pukul 18:00 WIB. Pria malang yang diketahui bernama Aef Saripudin (35) itu mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan kain seprai yang diikat di atap kamarnya. Berdasarkan keterangan warga sekitar, korban mengakhiri hidupnya diduga kuat lantaran depresi serta tidak kuasa menanggung beban hidupnya. Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Semplak, Teguh, mengatakan bahwa peristiwa tersebut terungkap lantaran kecurigaan warga sekitar. “Warga penasaran karena saat itu rumahnya gelap gulita sekitar pukul 19:30 WIB. Pas dibuka, korban sudah tergantung,” tutupnya. (ogi/c/mam/run)