Senin, 22 Desember 2025

Kebun Raya Cibinong

- Senin, 25 Februari 2019 | 08:47 WIB

Metropolitan - Eksploitasi sumber daya alam yang sangat berle­bihan (over exploitation) adalah masalah besar keanekaragaman hayati saat ini. Konsekuensi yang harus dibayar maka menurunnya kualitas lingkungan hidup. Ter­degradasinya berbagai jenis eko­sistem, menipisnya cadangan sumber daya alam, juga mengancam fauna dan makhluk hidup lainnya. kepunahan berbagai jenis flora, Tak hanya itu, laju kepunahan makhluk hidup sudah mencapai tahapan yang sangat mengkha­watirkan. Perkembangan pen­duduk yang tidak terkontrol. Dan minimnya apresiasi masyarakat terhadap pentingnya flora dan fauna bagi kelangsungan hidup­nya, maka kita mengalami kesu­litan besar untuk menjamin terlaksananya pembangunan berkelanjutan. Saat ini, sejumlah jenis tanaman mulai sulit ditemukan di habitat aslinya. Sebut saja kayu meranti, kruwing, ulin, hingga jenis bunga anggrek bulan Jawa. Belum lagi jenis buah-buahan. Maka kon­servasi seperti yang diterapkan di Kebun Raya Bogor menjadi satu-satunya pilihan memper­tahankan keanekaragaman hayati bangsa ini. Hingga Februari 2018, Indone­sia telah memiliki 37 kebun raya. Diantara jumlah tersebut, seba­nyak 30 kebun raya dikelola pe­merintah. Lalu 5 kebun raya di­miliki Lembaga Ilmu Pengeta­huan Indonesia (LIPI). Sedang­kan 2 kebun raya dipegang universitas. Saya juga sebagai Bupati Bogor menginginkan adanya kebun raya di wilayah Kabupaten Bogor. Keinginan ini sebenarnya tidaklah sulit untuk diwujudkan. Sebab sejak 17 tahun lalu atau sejak 2002, kita memiliki Cibinong Science Center (CSC) LIPI di area seluas 189 hektare. Area ini memang dirancang untuk menjadi wahana konser­vasi aneka ragam tumbuhan. Sama seperti Kebun Raya Bogor (KRB) yang kini sudah banyak dipadati pepohonan. Bedanya, Kebun Raya Cibinong ini akan lebih luas. Memakai sekitar 60 hektare dari total areal yang di­miliki. Kerjasama antara Pemkab Bogor dengan LIPI terkait pembangunan Kebun Raya Ci­binong ini sudah saya ditanda­tangani pada Kamis 21 Februari 2019. Mengenai anggaran, akan me­makai skema APBD dan APBN. Kini pembangunannya masuk tahap infrastruktur dengan ada­nya bantuan dari PUPR Pusat. Nantinya akan dibangun jalur lingkar. Ini adalah awal dari ke­seriusan proyek ini. Pembangu­nan jalur tersebut diprediksi selesai pada 2020. Meski berusia lebih muda, saya berharap Kebun Raya Cibinong ini mampu melengkapi keane­karagaman hayati yang tidak dimiliki Kebun Raya Bogor dan kebun raya lainnya di Indonesia. Sebab Kebun Raya Cibinong ini sangat potensial untuk dijadikan tempat pariwisata, selain tentu­nya sebagai tempat konservasi, penelitian dan pendidikan. Saya juga sudah meminta ke­pada LIPI agar BUMD Pariwi­sata yang dimiliki Pemkab Bogor diberi kesempatan sebagai ope­rator pariwisatanya. Sementara LIPI lebih kepada penelitian, pendidikan dan konservasi. Mudah-mudahan ini bisa sejalan dalam rangka mewujudkan Ka­bupaten Bogor termaju, nyaman dan berkeadaban. Karena adanya Kebun Raya ini tentu akan menggerakan per­ekonomian masyarakat di seki­tarnya. Keberadaan Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi dan Ke­bun Raya ’Eka Karya’ Bali selain menyerap tenaga kerja, juga menggerakan industri pariwi­sata dan pertanian (hortikultura) di sekitarnya. Sebagai daerah obyek wisata, kebun raya juga merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang akan mendorong pembangu­nan berkelanjutan. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X