METROPOLITAN - Berawal dari hobinya membuat kerajinan, siapa sangka Aisyah Setyawati, wanita asal Kota Bogor, berhasil membangun bisnis tas unik. Sampai-sampai daun pandan pun disulapnya menjadi kerajinan tangan yang bernilai jual. Ya, lewat tas lukis House of Thalita, Aisyah terus mengasah kemampuannya mendesain sekaligus memproduksi beragam kerajinan tangan khas. TINGGINYA minat konsumen pada produk alami buatan dalam negeri rupanya jadi peluang tersendiri bagi Aisyah. Ia berhasil menjual berbagai kerajinan tas dari bahan daun pandan, rotan, agel dan kulit. Dan tentunya ia pun punya banyak pilihan model, motif dan warna yang bisa disesuaikan dengan selera konsumen. ”Ini sebetulnya seni menempel. Tapi kalau saya pikir, ini bukan hanya menempel, ada artistik di sini. Karena setiap orang sebetulnya bisa membuat. Tapi karena handmade, pasti hasilnya beda. Misalnya si A bikin bunga miring, si B di tengah. Kalau saya bikin satu motif bisa campur-campur biar agak beda. Saya juga bikin motifnya tidak pasaran,” kata Aisyah. Selain tas, House of Thalita juga memproduksi hiasan rumah yang terbuat dari berbagai benda di rumah, seperti botol, tatakan gelas, bahkan hingga sarung bantal. Dalam sehari, Aisyah yang dibantu tiga asisten dalam penggarapan setiap produknya bisa menghasilkan empat hingga lima produk. Namun, belum termasuk proses finishing yang akan langsung ditangani perempuan yang pernah bekerja di Lippo Bank itu. Selain kecantikan beragam warna dan corak lukis dalam tas tersebut, produk Aisyah itu juga harganya cukup terjangkau. ”Harganya mulai Rp150-Rp700 ribu untuk berbagai model tas, sedangkan untuk hiasan kayu dan botol harganya mulai dari Rp50-Rp150 ribu saja,” ungkapnya. House of Thalita memiliki ciri khas bunga. Namun bagi Anda yang berminat namun memiliki model dan motif sendiri, dapat memesannya sesuai keinginan. ”Karena tujuannya komersil, mayoritas saya buat bunga yang identik dengan keindahan. Tapi ternyata tidak semua perempuan suka bunga. Kami pun terima custom, jadi untuk pelanggan bisa desain sendiri, tetapi tidak meninggalkan ciri khas House of Thalita,” jelasnya. Tak hanya itu, tas buatannya pun rupanya dilirik Marissa Haque yang kadung kepincut hasil karyanya. Perempuan yang kini aktif di Deskranada bersama istri Bima Arya, Yane Ardian Rahman, untuk mempromosikan produk UMKM khas Bogor itu menjelaskan, Marissa mencintai produknya karena etnik dan benar-benar buatan dalam negeri. ”Karena memang Marissa suka etnik, dia suka tas besar. Kebetulan saya memang suka keluarin tas-tas besar,” tandasnya yang mengakui House of Thalita kerap dikirim hingga luar negeri. (sur/feb/run)