METROPOLITAN - Bayi itu ditemukan warga sekitar pukul 18:30 WIB. Awalnya warga mendengar tangisan di sekitar area pemakaman umum. Kemudian warga mencari sumber tangisan itu hingga akhirnya menemukan bayi yang kini diberi nama Apriani. “Pas hujan turun, habis Magrib, saya kaget ada suara tangisan. Saya pikir itu suara kuntilanak. Tapi kata orang tua saya, itu suara bayi. Dan saya cari-cari ternyata tangisan itu dari sebuah kardus,” kata saksi, Neneng Jumiati (32).
Perempuan yang menjadi penemu pertama bayi itu pun mengaku langsung menghampiri Apriani dan membawanya langsung ke puskesmas terdekat untuk dilakukan perawatan lebih lanjut. “Sudah ditangani puskesmas,” ujarnya. Sementara warga lainnya, Samah (40), mengaku penemuan bayi seperti itu baru pertama kali terjadi di wilayahnya. Apalagi bayi dibuang di area pemakaman. “Ini pertama kali. Saya nggak nyangka orang tuanya setega itu. Bayi dibuang dengan kondisi tali ari-ari yang masih tersambung. Beruntung bayinya masih selamat,” tuturnya. Menanggapi hal itu, Kapolsek Rancabungur Ipda Sumarno membenarkan penemuan bayi tersebut. Menurutnya, dari hasil penelusuran pihaknya, salah seorang warga mengaku sempat melihat sosok laki-laki di sekitar TKP sebelum bayi itu ditemukan. Kemudian warga ramai-ramai mengejar terduga pelaku. Namun sayang warga tidak berhasil menangkapnya. “Terduga pelaku berhasil meloloskan diri karena menyeberangi Sungai Cisadane ke wilayah Kecamatan Dramaga. Kasus ini masih kita dalami lebih lanjut,” pungkasnya. (mul/c/rez/run)