Senin, 22 Desember 2025

Berebut Kursi Panas PPP di Bogor

- Rabu, 20 Maret 2019 | 10:14 WIB

METROPOLITAN - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengambil langkah cepat usai ketua umum­nya, Romahurmuziy, terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Ko­rupsi (KPK), beberapa hari lalu. Partai berlambang Kakbah itu diagendakan akan menggelar rapat kerja nasional (rakernas) di Bogor, malam ini. Informasi yang dihimpun, rakernas itu akan dige­lar di Hotel Seruni, Puncak, selama dua hari. Info­masi itu pun dibenarkan Ketua DPW PPP Jawa Ba­rat Ade Yasin. “Insya Allah rakernas kami akan gelar pada Rabu malam di Bogor,” kata perempuan yang akrab disapa AY itu, kemarin. Menurutnya, agenda rakernas kali ini hanya satu, yaitu menetapkan atau melegitimasi plt ketua umum PPP usai ditinggal sang komando yang akrab disapa Rommy. Bagi PPP, kekosongan jabatan itu harus segera disikapi. “Agendanya menetapkan, melegitimasi plt ketua umum PPP di Bogor,” ungkapnya. Ade juga sempat mengutarakan maaf kepada seluruh elemen partai berlambang Kakbah dan juga masyarakat Jawa Barat. Per­nyataan tersebut disampaikan AY saat konferensi pers, akhir pekan lalu. AY menuturkan, OTT yang dilakukan lembaga antirasuah itu merupakan musibah bagi seluruh kader dan simpatisan PPP di Jawa Barat. “Karena itu, kami menyampaikan permoho­nan maaf kepada seluruh jajaran pengurus di semua tingkatan, kader, caleg, konstituen dan ke­pada masyarakat Jawa Barat,” kata AY. AY menegaskan PPP sangat menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan tetap berkomitmen dalam pemberan­tasan korupsi. Langkah itu se­suai semangat dan komitmen PPP sebagai pelopor lahirnya KPK. Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PPP Romahurmuziy ter­kena OTT oleh KPK. Rommy diduga terlibat kasus jual-beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag). Penangkapan itu berlangsung di Kanwil Keaga­maan Sidoarjo, Surabaya, Jawa Timur, belum lama ini. Ada empat orang lainnya yang ditangkap dalam OTT lembaga antirasuah Indonesia itu. KPK menyebut Rommy ditangkap terkait transaksi haram dalam pengisian jabatan di Kemenag pusat dan daerah. Namun, KPK belum membeberkan detail perkara tersebut. "KPK juga mengamankan sejumlah uang yang diduga terkait pengisian jabatan di Kemenag. Hal ini kami duga sudah terjadi bebe­rapa kali sebelumnya," terang Wakil Ketua KPK, Basaria Pand­jaitan. (fin/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X