METROPOLITAN - Asap pekat mengepul selepas magrib di rumah Adah (40). Di tengah guyuran hujan, si jago merah seketika menghanguskan seisi rumah milik warga di Kampung Cirangrang, RT 01/04, Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Kejadian itu berawal dari sambaran petir yang berbuntut korsleting listrik hingga percikan api yang mula nya kecil seketika membesar. “Masya Allah! Api semakin membesar. Tolong-tolong...!” teriak warga yang menyaksikan rumahnya terbakar. Ketua RT 01 Sopian membenarkan adanya kebakaran yang menghanguskan lima rumah itu. Namun secara cepat Damkar dari Ciawi langsung datang ke lokasi. “Untuk pemadaman dibantu Damkar Unit Ciawi yang dibantu masyarakat. Namun untuk kerugiannya belum bisa diprediksi,” kata Sopian. Komandan Damkar Sektor Ciawi Nendri mengatakan, api dapat dipadamkan sekitar pukul 19:30 WIB oleh petugas pemadam kebakaran yang dibantu warga. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun korban mengalami kerugian materi yang belum dapat diperkirakan. Semuanya ada empat rumah lima KK,” beber Nendri. Kapolsek Cisarua Kompol Nur Ichsani menuturkan, atas adanya informasi tersebut selanjutnya anggota polsek langsung mendatangi lokasi kejadian. “Kejadian terdapat empat bangunan rumah yang terbakar, di antaranya rumah Adah, Ucup, Doni dan Apip,” papar Nur Ichsan. Nur Ichsan menjelaskan, kejadian itu bermula saat hujan cukup lebat tiba-tiba petir menyambar rumah milik Adah. Petir itu menyebabkan korlesting listrik hingga menimbulkan kebakaran. “Bangunan rumah warga yang terbakar terbuat dari kayu. Api pun menyambar rumah lain yang berdekatan,” tutur Ichsan. Selain kebakaran, hujan deras yang terjadi pada Kamis (4/4) sore itu juga menyebabkan tanah longsor di RT 01 dan 06/01, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Akibatnya, sebagian rumah terendam banjir karena bongkahan longsor yang menutupi aliran kali dekat permukiman warga. Tak hanya itu, longsor juga mengakibatkan satu tiang listrik terancam roboh. Tiang listrik itu juga mengancam empat rumah warga. Beruntung peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Staf Operator Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Yogi Marzati menjelaskan peristiwa itu diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi di lokasi tersebut. “Ada tujuh rumah yang terdampak bencana tersebut. Dari tujuh itu, tiga mengalami banjir. Sementara untuk empat lainnya terancam,” bebernya. Sementara untuk penanganannya, lanjut Yogi, pihaknya telah melakukan asesmen di lokasi dengan cara memberi kebutuhan mendesak ke korban terdampak, yang dilakukan TRC-PB BPBD Kota Bogor. “Seperti makanan, minuman, perlengkapan makan, sandang, perlengkapan sekolah, family kit dan kidsware,” pungkasnya. (mul/b/feb/run)