METROPOLITAN - Kepulangan jenazah Ria Nurhayanti (24) disambut isak tangis keluarga. Jenazah Ria diturunkan dari ambulans yang langsung diarak warga menuju rumah berwarna kuning di Kampung Gunungputri Selatan, RT 02/03, Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Jenazah Ria tiba pukul 18:00 WIB dari Rumah Sakit (RS) Kramat Jati Jakarta setelah dilakukan visum. Orang tua Ria tidak kuasa saat melihat kondisi putri keduanya yang sudah dibalut kain kafan.”Ria... masya Allah, Ria..! Neng, jangan tinggalkan bapak...!” ucap seorang keluarga saat melihat jenazah Ria yang sudah terbungkus kafan. Ria Nurhayanti jadi profesi ojek online (ojol) sudah satu tahun. Keluarga mengenal korban sebagai perempuan yang punya semangat tinggi. Sepupu korban, Ifan (35), mengatakan bahwa korban merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Laras Sulastri dengan Dodi Siswadi. Namun, korban semenjak tinggal di Jakarta jarang pulang ke rumah. ”Keluarga tidak ada yang tahu kalau dia jadi ojol. Korban baru setahun, cuma enam bulan ini tidak pulang ke rumah,” kata Ifan saat ditemui di lokasi. Sebelum kerja, lanjut Ifan, Ria sempat jadi guru kerate di salah satu sekolah di Gunungputri. Ia tinggal di Jakarta dengan mengontrak. ”Orangnya tidak mau ngerepotin orang tua. Sebab orang tuanya hanya pedagang jajanan di sekolahan,” tutur Ifan. Saat mendengar Ria jadi korban penjambretan, Ifan mengaku sangat terpukul. ”Saya kaget saat mendengar itu. Saya berharap pelaku bisa diproses sesuai hukum,” harap Ifan. Paman korban, Badrudin (50), mengaku mendengar kabar tersebut pukul 03:00 WIB dari pihak kepolisian. Kejadiannya di Setia Budi, Menteng, Jakarta. ”Saat kejadian, pihak korban menyelamatkan barang milik penumpang. Korban dan pelaku tariktarikan di jalan,” kata Badrudin. Saat itu, lanjut Badrudin, korban langsung terbanting hingga mengenai pembatas jalan. Korban pun mengalami luka memar di leher dan tangannya. ”Almarhum malam ini akan dimakamkan setelah selesai salat Isya,” tandas Badrudin. (mul/c/feb/run)