Senin, 22 Desember 2025

Saksi Prabowo Sebut di Bogor Banyak NIK ’Siluman’

- Kamis, 20 Juni 2019 | 07:43 WIB
BERSAKSI: Salah seorang saksi BPN, Idham, memberi keterangan saat sidang pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi.
BERSAKSI: Salah seorang saksi BPN, Idham, memberi keterangan saat sidang pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi.

METROPOLITAN - Memasuki sidang ketiga sengketa pemilihan presiden 2019, kuasa hu­kum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno men­ghadirkan Idham Amiruddin sebagai saksi. Dalam kesaksiannya, Idham menjelaskan temuan Nomor Induk Kependu­dukan (NIK) kecamatan ’siluman’ dan NIK rekayasa dalam pilpres 2019. Idham mengklaim jumlah NIK ’siluman’ mencapai 56.832, dengan jumlah terbanyak di Provinsi Bengkulu.

Menurutnya, NIK ’siluman’ terjadi ketika jumlah kecamatan berbeda dengan data pemilih. Misalnya ada 40 kecamatan di Bogor, namun kode yang yang tercantum dalam NIK mencapai 85. ”Itu kan ada kodenya di Kemdagri. Misalnya Bogor cuma ada 40 kecamatan, tapi bisa dilihat kodenya sampai 85,” ujar Idham.

Selain permasalahan NIK siluman, Idham juga mempersoalkan NIK rekayasa yang memuat kesalahan data. Ia menyebut jumlah NIK rekayasa itu mencapai 10 juta, dengan angka tertinggi di Bogor mencapai 430 dan juga di Provinsi Sulawesi Selatan. ”NIK rekayasa ini NIK yang seluruh elemen datanya kelihatan benar tapi salah. Misalnya NIK perempuan tapi dia laki-laki,” katanya. Idham juga mempersoalkan soal pemilih ganda berdasarkan kesesuaian nama dan tanggal lahir. Menurutnya, data pemilih ganda tersebut banyak ditemukan di Provinsi Papua. ”Di Papua kalau tidak salah banyak data ganda,” ucapnya.

Sementara itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari bertanya pada saksi paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi, Idham Amiruddin, soal perolehan suara pilpres di Kabupaten Bogor. Pertanyaan itu dilontarkan setelah Idham menyebut adanya 437 ribu NIK di Kabupaten Bogor yang direkayasa dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ditetapkan KPU. Pertanyaan tersebut muncul dalam sidang sengketa hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). ”Apakah saudara tahu dalam pemilihan presiden ini di Kabupaten Bogor, pemenangnya 01 atau 02?” tanya Hasyim. Kepada

Hasyim, Idham menjawab tidak tahu. ”Secara jujur saya katakan, saya tidak tahu. Karena target saya adalah pemilu yang jujur saja,” ujarnya. Hasyim kemudian memastikan bahwa Idham tak tahu-menahu soal perolehan suara presiden di Kabupaten Bogor. Oleh Majelis Hakim Arief Hidayat, hal tersebut juga dipastikan kembali. ”Cukup. (Saksi, red) tidak tahu,” kata Arif. Atas jawaban Idham tersebut, Hasyim kemudian mengungkap bahwa Kabupaten Bogor, yang disebut sebagai wilayah dengan NIK rekayasa tertinggi, pemilunya dimenangkan paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi. ”Kami kasih tahu untuk Kabupaten Bogor pemenang (pilpres)-nya (paslon, red) 02, 70 persen,” jelas Hasyim. (cn/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X