METROPOLITAN - Presiden Jokowi masih terus mengumpulkan nama-nama calon menteri yang bakal masuk kabinet baru pemerintahan Jokowi-Amin. Beberapa kali susunan kabinet baru memang telah beredar ke publik. Namun, nama itu selalu dibantah pihak-pihak terkait sebagai berita bohong alias hoaks.
”Bentukan kabinet belum. Tapi ini mulai masuk nama-nama (calon menteri, red),” kata Jokowi.
Dalam pembentukan kabinet baru, Jokowi mengaku hingga kini masih terus mengumpulkan nama yang memang akan masuk sebagai pembantunya. Semakin banyak mengumpulkan pilihan-pilihan, menurutnya akan semakin baik. ”Semakin banyak pilihan akan semakin banyak alternatif dan semakin baik. Memilihnya akan menjadi semakin mudah,” ujarnya.
Hanya saja ketika disinggung mengenai perampingan kabinet, ia mengaku belum sampai memikirkan hal tersebut. Meski demikian, dalam kabinetnya yang baru nanti akan lebih penuh dengan warna. ”Akan banyak yang muda-muda. Sekali lagi, perkembangan dunia yang dinamis yang perlu direspons secara cepat, perlu energi yang energik,” tuturnya.
Secara dinamis, pembentukan kabinet memang memunculkan gesekan politik. Tidak cuma di kalangan partai-partai koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin, gesekan bahkan terjadi hingga partai-partai bekas koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Salah satu partai anggota koalisi pengusung Jokowi-Ma’ruf yang kencang menyuarakan jatah kursi menteri adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bahkan, jauh-jauh hari sebelum pilpres digelar, PKB sudah terang-terangan meminta jatah sebanyak sepuluh kursi menteri. Belakangan, PKB berencana menyodorkan 34 nama kepada Presiden Jokowi. Setelah itu, mereka menyerahkannya kepada Jokowi untuk menyaringnya.
Tidak hanya PKB yang getol meminta jatah kursi menteri. Partai lain sesama anggota koalisi Jokowi-Ma’ruf juga merasa lebih berhak mendapat jatah lebih banyak karena menilai punya suara yang lebih besar daripada PKB, misalnya Partai Golkar.
Bahkan yang terbaru, mereka minta tambahan jatah menteri. Memang saat ini partai berlambang pohon beringin itu menduduki kursi Menteri Perindustrian, Menteri Sosial dan Menko Maritim. Nah, untuk kabinet pemerintahan Jokowi periode kedua lima tahun mendatang, mereka minta agar jumlah itu ditambah.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui telah menyiapkan lima kader untuk diajukan sebagai calon menteri di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Lima nama tersebut adalah dirinya sendiri, Agus Gumiwang Kartasasmita, Ibnu Mundzir, Zainuddin Amali dan Dedi Mulyadi. (viv/mam/run)