METROPOLITAN - Pemadaman listrik massal yang terjadi di sejumlah wilayah di Pulau Jawa, beberapa waktu lalu, berdampak pada jumlah penumpang Moda Raya Terpadu (MRT). Jumlah penumpang MRT Jakarta pada Agustus 2019 ini menurun.
Hal tersebut dinyatakan Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar. Berdasarkan data pihaknya, sampai 26 Agustus, jumlah penumpang MRT di Agustus hanya mencapai 2,08 juta penumpang dan rata-rata penumpang per harinya hanya 80.018 orang.
Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya. Pada Juli, William menyebut jumlah penumpang MRT mencapai 2.88 juta orang dan rata-rata penumpang setiap harinya mencapai 93.165 orang. ”Memang bulan ini ada penurunan jumlah penumpang 13 persen,” kata William.
Pemadaman listrik massal itu berlangsung sejak siang sampai keesokan harinya, Minggu (4/8). MRT yang bergantung pada daya listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu terpaksa membatalkan keberangkatan 91 keretanya.
Tidak hanya pada hari pemadaman, dampak blackout (mati listrik, red) juga masih dirasakan pihak MRT setelah empat hari. Jumlah penumpang masih sedikit dan baru stabil pada Jumat (9/8). ”Normalnya baru kembali pada Jumat, sudah hampir 100 ribu penumpang,” beber William.
Terkait itu, William menyebut sudah berkoordinasi dengan pihak PLN untuk persiapan mengantisipasi ketika blackout kembali terjadi. Pihak MRT, tuturnya, ingin menambah subsistem daya listrik untuk menjadi cadangan listrik agar operasi MRT tidak terganggu.
”PLN sudah berkomitmen membangun subsistem ketiga agar kejadian matinya dua subsistem saat blackout kemarin tidak terulang,” pungkasnya. (sua/mam/run)