METROPOLITAN - “Turun, neng...,” bujuk seorang warga yang sedang memancing ikan di Sungai Cipakancilan saat melihat LM (14), siswi SMA di Bogor yang terlihat duduk-duduk sambil mengayun-ayunkan kaki di bentangan besi pipa Jembatan Merah, Kecamatan Bogor Tengah, kemarin pagi.
Seakan tak mendengar, siswi berpakaian pramuka itu malah terjun dari tengah jembatan di tengah kota itu. Sontak warga pun berhamburan menolong, termasuk pemancing yang menjadi ‘juru selamat’ pelajar itu.
Pagi itu jam sekolah baru dimulai tapi LM malah duduk-duduk di pipa besar Jembatan Merah sambil melihat ke aliran sungai. “Sekitar pukul 06:30 WIB lah, ada yang lihat siswi itu duduk-duduk sambil uncang-uncang (mengayunkan kaki, red) pakai baju pramuka, rok pendek. Ada yang lihat, yang mancing di bawahnya. Nggak lama malah loncat ke sungai,” kata seorang saksi, Agus Gunawan (40), kepada Metropolitan.
Menurutnya, kondisi sungai cukup dalam sehingga siswi tersebut masih bisa selamat ketika terjun. Pemancing yang berada di lokasi langsung menyelamatkan korban. Tak lama, warga beserta aparat kepolisian melakukan evakuasi terhadap ABG itu. Ia menduga korban berupaya bunuh diri dengan melompat ke aliran sungai.
“Kejadiannya cepat lah. Kalau loncatnya ke pinggir (sungai, red) mungkin beda lagi ceritanya. Kan ada tembok-tembok, Kebetulan juga di bawah ada yang mancing, jadi pas jatuh langsung ditolong ke pinggiran. Untung dalam itu airnya,” terang pria yang bekerja sebagai ojek online itu.
Sementara itu, Kapolsek Bogor Tengah Kompol Syaifuddin Gayo membenarkan informasi percobaan bunuh diri tersebut. Mendapat laporan, pihaknya langsung mengevakuasi korban dan membawanya ke RSUD Kota Bogot untuk mendapat penanganan medis.
Dugaan sementara, perempuan belasan tahun itu mengalami depresi akibat ditinggal ayah yang meninggal dunia beberapa waktu lalu. LM diketahui beralamat di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. “Sekarang dalam penanganan RSUD Kota Bogor, dalam keadaaan sadar,” ujar Gayo.
Terpisah, Kasubag Hukum dan Hubungan Masyarakat pada RSUD Kota Bogor Taufik menjelaskan, sesuai informasi dari dokter yang memeriksa kondisi korban, datang dengan kondisi baik dan tanpa luka-luka ataupun cedera. “Tidak ada benturan. Cek fisik juga semua. Nggak ada luka atau cedera,” paparnya.
Begitupun saat dilakukan pemeriksaan darah, lanjutnya, hasilnya pun baik. Sehingga korban hanya perlu perawatan intensif untuk istirahat sampai pulih kembali. Meski pihaknya sangat hati-hati terhadap kondisi psikis LM, serta tidak bisa begitu saja menggali informasi dan bertanya, karena kondisi masih syok. Ia menambahkan, saat ini pihak rumah sakit fokus pada layanan kesehatan korban agar pulih kembali, alih-alih untuk mengetahui detail motif dari LM meloncat dari jembatan di tengah kota itu.
“Jadi belum bisa ditanya banyak. Mungkin itu komunikasi dengan keluarga ya, kan sudah ada paman dan tantenya. Kondisi mental saja, sedangkan fisik nggak apa-apa,” tandas Taufik. (ryn/b/mam/run)