METROPOLITAN - Juventus sedang merancang rencana untuk mendapatkan David De Gea dari Manchester United. Sejauh ini sudah cukup indikasi adanya usaha De Gea meninggalkan Old Trafford.
Rumor kepindahan De Gea itu bukan hal baru, MU seharusnya sudah terbiasa menghadapinya. De Gea pernah dihubungkan dengan Real Madrid, tetapi akhirnya rumor itu sirna dengan sendirinya usai Madrid mendapatkan Thibaut Courtois.
Kini, situasi yang sama kembali terulang, hanya klub yang dikaitkan saat ini Juventus. Kabarnya, De Gea sudah tidak terlalu yakin dengan perkembangan skuat Setan Merah. Setidaknya sudah ada tiga indikasi bahwa De Gea bisa jadi bergabung dengan Juventus.
De Gea menjalani satu tahun terakhir dalam kontraknya. MU sudah menawarkan kontrak baru dengan gaji 350.000 per pekan, tetapi De Gea masih belum membubuhkan tanda tangannya. Kondisi ini membuat pimpinan Juventus waspada. Mereka tahu bahwa situasi sangat mendukung untuk mendapatkan De Gea secara gratis. Artinya, MU bisa rugi besar karena transfer De Gea.
Juara Italia ini tidak berusaha menyembunyikan minat terhadap De Gea. Mereka tahu De Gea jauh lebih hebat dari Wojciech Szczesny dan bisa membantu mewujudkan mimpi di Liga Champions.
Juventus bukan awam dalam hal menculik pemain di tahun terakhir kontraknya. Kasus teranyar, mereka mendapatkan Aaron Ramsey dari Arsenal pada Januari 2019 lalu. Kondisinya sama persis dengan De Gea sekarang. Langkah itu bukan berarti Juve tak punya uang, hanya memilih jalan terbaik. Sudah ada banyak pemain-pemain hebat yang bergabung dengan Juve lewat skema ini. Selain Juve, PSG juga dikabarkan sebagai salah satu peminat, tetapi sepertinya De Gea lebih condong memilih Si Nyonya Tua.
Bagaimanapun, jika sampai Januari 2020 De Gea tidak meneken kontrak baru, mudah menduga dia bakal berakhir di Turin. Kondisi skuat kedua tim juga mendukung kepergian De Gea. Juventus sudah sangat kuat hampir di setiap lini, tapi mereka masih membutuhkan kiper tangguh yang bisa jadi andalan di panggung Eropa.
Hasrat Juve menjuarai Liga Champions begitu besar. Mereka mendatangkan Cristiano Ronaldo dan Matthijs de Ligt untuk mewujudkannya. Tentu De Gea bisa melengkapi proyek pembangunan skuat juara tersebut. Di sisi lain, kondisi skuat MU juga bisa mendorong kepergian De Gea. Sudah bertahun-tahun MU menghadapi masalah yang sama. Ole Gunnar Solskjaer berusaha memperbaiki, tapi mungkin De Gea tak mau terus larut dalam janji perombakan skuat yang tak kunjung selesai.
Jika itu terjadi, maka David de Gea akan berstatus bebas transfer pada akhir musim 2019/2020 ini. Manchester United sudah memulai pembicaraan kontrak dengan David de Gea sejak tahun 2018 yang lalu. United ingin kiper asal Spanyol tersebut bertahan lebih lama lagi di Old Trafford.
David de Gea tampil tidak terlalu bagus pada musim 2018/2019 lalu. Klub-klub yang awalnya tertarik untuk memakai jasanya pun mulai mundur. Namun, kondisi ini tak membuat De Gea segera meneken kontrak baru.
United terus merayu kiper berusia 28 tahun. Gaji dalam jumlah yang besar ditawarkan. Tetapi, kabar terbaru menyebut David de Gea menolak meneken kontrak baru.
Negosiasi kontrak baru Manchester United dengan David de Gea memang berjalan rumit. Ada banyak faktor yang membuat kedua belah pihak tidak saling sepakat meskipun sudah lebih dari setahun melakukan negosiasi.
David de Gea awalnya meminta naik gaji. Pihak United pun memenuhi tuntutan tersebut. Setan Merah telah menyiapkan gaji senilai 350 ribu pounds per pekan dengan kontrak berdurasi lima tahun untuk kiper asal Spanyol. Namun, David de Gea belum juga meneken kontrak yang disiapkan pihak klub. Kabarnya, mantan kiper Atletico Madrid tersebut ragu karena klub tidak punya orientasi yang cukup besar untuk meraih gelar juara. (bol/mam/run)