Senin, 22 Desember 2025

Mengkritik lewat Pesan Unik

- Rabu, 25 September 2019 | 11:00 WIB

METROPOLITAN - Spanduk-spanduk bertuliskan sindiran namun mengundang senyum jadi perha­tian dalam aksi unjuk rasa di Balai Kota Bogor, ke­marin. ’Undang-Undangmu lebih kejam daripada undangan mantan!!!’ salah satunya. Kalimat yang tertulis dalam salah satu spanduk putih selebar 3x2 meter itu dibentangkan mahasiswa. Spanduk serupa dengan konten berbeda juga dijumpai di tengah ke­rumunan ribuan demonstran. ’Diciptakan Tuhan, Diatur Undang-Undang’ dan ’Sebel ih sama pemerin­tah’ juga turut menyita perhatian. Tak hanya di Kota Bogor, poster-poster mengkritik tapi menggelitik pun hadir di semua aksi mahasiswa se-Indonesia. Untuk mengkritik kinerja DPR, mahasiswa membawa pos­ter bertuliskan ’Tuhan tidak tidur, pemerintah yang ketiduran’, ’Reformasi digigit ketiduran’, ’Reformasi digigit tikus’, ’Entah apa yang merasukimu DPR, kau mengkhiana­tiku’. ­ Sedangkan untuk menolak RUU KUHP, massa menyindir­nya dengan kalimat ’Bapak-ibu, minum enggak, dugem enggak, kok RUU-nya ngawur?’ #otakny­angefly atau ’Bapak-ibu, dapat RUU-nya di grup Whatsapp ya?’ #DPRmager, ’Itu DPR apa la­gunya Afgan? Kok sadis’. Unjuk rasa juga menolak revisi UU KPK. Kalimat sindirannya se­perti ’Aku kira yang lemah cuma hatiku, ternyata KPK juga’, ’Cu­kup cintaku yang kandas, KPK jangan’ dan ’Pak Jokowi padam­kan hutan, jangan KPK’. Psikolog klinis Anastasia Sa­triyo mengatakan, munculnya berbagai poster dengan kalimat lucu pada demonstrasi kali ini mungkin bisa berbeda dengan demonstrasi-demonstrasi se­belumnya karena ada perbe­daan zaman. ”Kalau kita lihat, yang demo itu kan mahasiswa ya. Nah, mahasiswa itu berada di antara usia remaja akhir dan dewasa awal. Itulah cara me­reka menyampaikan aspirasi serta protesnya,” jelas Anasta­sia.
-
Remaja saat ini atau lebih dikenal dengan Gen Z memi­liki cara-cara unik tersendiri untuk menyampaikan rasa protesnya. Menurutnya, biarkan mereka berekspresi dengan cara di zaman mereka saat ini. ”Biarkan mereka melakukan dengan caranya sendiri. Tapi kita juga harus mengingatkan atau membuat mereka tahu kalau cara seperti ini ada kon­sekuensinya. Mau itu orang yang suka dan tidak suka terhadap cara mereka,” ujarnya. Anastasia menambahkan, poster atau cara seperti ini juga menjadi pembeda bagaimana cara zaman dulu dan sekarang dalam mengekspresikan aspi­rasinya melalui aksi demo. Dalam psikologi, jelasnya, jarang menilai sesuatu hal baik atau buruk, positif atau negatif. Tapi poster-poster tersebut menunjukkan apa yang ingin mereka suarakan, ekspresi yang menggambarkan usia mereka. Pandangan positif dan nega­tif itu sendiri, lanjut Anastasia, kembali ke pribadi masing-masing bagaimana menang­gapinya. Bukan berarti juga para pembawa poster lucu tersebut tidak niat berpartisi­pasi.
-
”Kalau menurut saya, ini ada­lah cara generasi zaman now mengekspresikan diri, seperti meme di media sosial. Mungkin generasi tahun 98 mahasiswa­nya lebih serius, sangat konkret. Kalau sekarang kan lebih kayak lucu-lucu semacam meme. Kita hidup kan beda zaman, ya pasti beda cara berekspresinya,” pungkasnya. Sementara itu, ahli kesehatan jiwa dr Andri mengatakan, ke­hadiran poster-poster di demo mahasiswa tersebut bisa jadi memang sengaja untuk mena­rik perhatian, terutama di me­dia sosial. Di era modern saat ini, media sosial memiliki ke­kuatan kuat untuk menyebarkan pesan. ”Pada dasarnya orang mela­kukan aksi itu kan ingin men­jadi pusat perhatian. Nah, kita lihat bahwa ternyata zamannya sekarang ini bukan cuma tele­visi tapi juga media sosial punya peran untuk menyebarkan informasi yang jauh lebih baik,” katanya. ”Kalau di televisi yang kayak gitu bisa juga sih keliha­tan, tapi untuk wartawan di media sosial ataupun online mungkin hal-hal seperti itu akan lebih gampang jadi suatu pusat perhatian. Apa yang dimaksud demonya sendiri tercapai, se­enggaknya orang-orang bisa lihat,” tandasnya. (dtk/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X