METROPOLITAN – Kasus ambrolnya dinding pembatas proyek double track atau rel ganda Kereta Api (KA) Bogor-Sukabumi yang menyebabkan korban jiwa terus berlanjut. Rencananya, Polres Bogor akan mengerahkan saksi ahli untuk mengungkap penyebab longsornya tembok yang berada di Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor pada Sabtu (16/11). "Kemungkinan akan dilanjutkan pemeriksaan saksi ahli, untuk menentukan faktor penyebab dari kecelakaan," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP, Benny Cahyadi. Menurut Benny, hingga kini pihaknya terus melakukan pemeriksaan para saksi secara estafet. Namun belum ada titik terang mengenai penyebab longsor tebingan tanah di tepian jalur kereta api jurusan Bogor-Sukabumi itu. "Pokoknya ada beberapa saksi yang diperiksa. Kita masih estafet, bertahap untuk mengetahui dari faktor apa. Jumlah saksi-saksinya situasional, kalau dianggap cukup ya cukup, tapi kalau tidak, ya bisa bertambah," kata Benny Meski begitu, pihaknya saat ini belum memberi kesimpulan terkait adanya kelalaian kerja, hingga longsor menimpa pekerja. “Belum tahu. Tunggu pemeriksaan saksi ahli dulu,” ujar dia. Sebelumnya, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kemenhub menemukan dugaan kelalaian pelaksana proyek pembangunan jalur ganda atau double track di Desa Watesjaya. "Minggu Tim Ditkes telah cek lokasi, evaluasi dilakukan. Pelaksana sudah diundang rapat hasil evaluasi. Selain faktor alam atau hujan, diduga ada unsur lalai dari pelaksana," kata Kepala Humas DJKA Kemenhub, Supandi. Salah satu dugaan kelalaiannya yaitu pelaksana tetap melakukan pekerjaan jalur ganda jurusan Bogor-Sukabumi meski pada malam hari sebelumnya lokasi proyek diguyur hujan deras. "Kan sudah hujan cukup lama malamnya, pagi hari tetap kerja dianggap tanahnya enggak terpengaruh," ucap dia. Mengenai kelanjutan proyeknya, Supandi menjelaskan bahwa pekerjaan tetap dihentikan sementara di titik terjadinya longsoran. Sedangkan di titik lainnya pekerjaan tetap dilaksanakan. "Segmen ini saja dihentikan sambil menunggu hasil investigasi pihak kepolisian. Segmen lain tetap jalan, namun dengan kejadian ini semua pekerjaan harus lebih hati-hati dan waspada lagi, apalagi bila hujan turun," ujar Supandi.(tem/jpnn/rez)