Senin, 22 Desember 2025

Polisi Keluarkan Diskresi, Lawan Arus One Way Puncak

- Senin, 2 Desember 2019 | 09:27 WIB
Dewi, warga Citeko, Cisarua, yang hendak melahirkan, dibantu polisi ke rumah sakit lantaran terjebak one way Puncak, akhir pekan kemarin
Dewi, warga Citeko, Cisarua, yang hendak melahirkan, dibantu polisi ke rumah sakit lantaran terjebak one way Puncak, akhir pekan kemarin

METROPOLITAN - Nasib baik dialami ibu hamil asal Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Dewi (30), yang hendak melahirkan. Sempat terjebak sistem satu arah (one way) Puncak, Dewi berhasil dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi untuk menjalani persalinan. Ini berkat aparat kepolisian yang berinisiatif mengeluarkan diskresi dengan melawan arus one way Puncak pada Sabtu (30/11). MULANYA, Dewi tengah diantar suaminya, Kiki (35), dengan kendaraan roda empat dari arah Puncak menuju RSUD Ciawi. Sekitar pukul 10:40 WIB, mobil yang membawa Dewi tidak bisa turun ke arah Ciawi. Sementara Dewi sudah mengalami kontraksi. Beruntung, polisi mengetahui informasi tersebut dan segera melakukan tindakan. Kanit Turjawali Satlantas Polres Bogor Ipda Danny Sutarman beserta anggota pun langsung membantu melakukan pengawalan. Pihak kepolisian memutuskan diskresi demi membantu Dewi yang hendak melahirkan tersebut. ”Pada saat itu memang sesuai jadwal sedang one way naik. Namun atas dasar kemanusiaan, anggota lantas melaksanakan diskresi untuk membantu warga,” kata Kasatlantas Polres Bogor AKP Fadli Amri. Sekitar pukul 11:20 WIB, mobil yang membawa Dewi berhasil tiba di RSUD Ciawi dan langsung dilakukan penanganan persalinan oleh petugas medis. Atas inisiatif anggota satlantas yang membantu ibu melahirkan ini, Fadli mengaku akan memberi mereka penghargaan. ”Yang bersangkutan akan kami berikan penghargaan, diharapkan bisa menjadi pemicu kepada anggota lain untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ungkapnya. Sementara itu, kabar ini pun sudah sampai di telinga Bupati Bogor Ade Yasin. ”Ini hal serius. Si ibu terjebak di antrean saat berlaku sistem one way di jalur Puncak Bogor, Sabtu. Itu peristiwa mengkhawatirkan di jalur Puncak,” katanya. Politisi PPP itu tak menampik kemacetan yang kian parah setiap akhir pekan di jalur Puncak. Menurutnya, kepadatan volume kendaraan perlu ditangani dengan segera membangun jalur Poros Tengah Timur (PTT) atau biasa disebut Jalur Puncak Dua.

”Pembangunan Jalur Puncak Dua harus segera dilakukan. Jalur alternatif tersebut diperlukan untuk memecah kemacetan lalu lintas di kawasan Puncak yang kian parah, terutama pada akhir pekan,” ucapnya. Ia mengaku sudah mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera merealisasikan jalur yang juga menghubungkan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur itu.

Selain mempermudah akses masyarakat, pembangunan jalan yang ditaksir menelan biaya Rp1,2 triliun itu juga bisa mendongkrak perekonomian warga sekitar karena jika dilihat berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah tersebut, tergolong masih minim. (tib/cnn/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X