Senin, 22 Desember 2025

Jadi Caketum, Bima Punya Pengalaman Pimpin Ekskekutif

- Rabu, 18 Desember 2019 | 09:26 WIB
HADIR: Waketum DPP PAN Bima Arya saat menghadiri Mukernas PAN di Jakarta, belum lama ini.
HADIR: Waketum DPP PAN Bima Arya saat menghadiri Mukernas PAN di Jakarta, belum lama ini.

METROPOLITAN – Nama Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga Wali Kota Bogor Bima Arya masuk ke daftar calon ketua umum pada Kongres PAN yang rencananya bakal dilangsungkan awal 2020. Bima Arya disebut punya keunggulan sebagai kader yang punya pengalaman duduk sebagai pimpinan eksekutif di Kota Bogor. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno mengatakan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan kongres, kaitan waktu dan tempat. Termasuk soal pendaftaran caketum yang hingga kini belum dibuka. "Kami belum buka pendaftaran. Sekarang yang kamj lakukan menentukan tempat, waktu kongres dan setelah itu baru akan melakukan hal yang lebih teknis termasuk pendaftaran bakal calon," katanya saat ditemui Metropolitan di Botani Square, Selasa (17/12). Ia mengakui, kongres tahun 2020 lebih meriah lantaran diwarnai lebih dari tiga nama kandidat yang digadang-gadang bakal bersaing jadi pucuk pimpinan. Diantaranya Bima Arya, yang disebut sebagai tokoh muda yang punya pengalaman memimpin pemerintahan. "Ya teruji lah di ekskutif. Beliau kandidat kuat lah," tukasnya. Selain Bima, kata Eddy, beberapa nama lain juga punya kans yang sama memimpin partai berlambang matahari itu periode mendatang. Ada nama mantan menpan-RB Asman Abnur, Ketua Fraksi PAN DPR RI Mulfachri Harahap, putra pendiri PAN Amien Rais, Hanafi Rais hingga Ketua Umum Zulkifli Hasan. Selain itu, ada juga nama Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Drajad Wibowo yang disebutnya meramaikan bursa ketum. Yang pasti, sambung dia, ketum nanti arus mampu melakukan perubahan dan memajukan PAN. SeMakin ramai calon disebut makin baik. Siapapun yang akan terpilih bisa membawa PAN kembali mendapatkan posisi yang pas di masyarakat. "PAN dikenal punya kader intelektual. Jangan sampai partai lima tahun nanti nggak kelihatan intelektualnya. Yang pasti supaya nanti Pemilu 2024, kita bisa usung tokoh untuk Pilpres. Dulu ada Pak Amien Rais, lalu Pak Hatta Rajasa. Nah arahnya bisa kesana," tuntas pria berkacamata itu. (ryn/b/mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X