METROPOLITAN - Pencarian korban hanyut di Sungai Cianten akhirnya membuahkan hasil. Dua hari menghilang, tubuh Shidqie Giantino (19) ditemukan. Santri dari Sekolah Cendekia Baznas (SCB) itu ditemukan dengan kondisi sudah tidak bernyawa. Pencarian jasad korban itu sudah dilakukan sejak Minggu (22/12). Namun, tim SAR mengalami kesulitan sehingga evakuasi dihentikan. Kemudian pencarian lanjutan dilakukan pada Senin (23/12) sejak pukul 07:30 WIB. Sempat mengalami kesulitan, akhirnya tubuh remaja asal Dusun Sumbersari, Desa Hanakau, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, itu ditemukan dua jam setelah dilakukan pencarian. Jenazah korban ditemukan dengan posisi di dasar sungai. Kapolsek Cibungbulang Kompol Ade Yusuf menjelaskan jasad korban ditemukan saat pencarian di hari kedua. Korban ditemukan persis di titik terakhir tenggelam oleh tim gabungan dari Basarnas, BPBD, Tagana, Damkar dan sejumlah relawan lainnya. “Tim gabungan sempat melakukan penyisiran di pinggir sungai dan dilakukan penyelaman ke dasar sungai. Sekitar pukul 09:40 WIB, jasad korban akhirnya ditemukan tim penyelam dari Basarnas, tepat di dasar sungai tempat korban tenggelam,” bebernya. Selanjutnya korban dievakuasi menggunakan mobil ambulans untuk dilakukan pemeriksaan oleh dokter RSUD Leuwiliang. ”Korban akan diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan di kampung halamannya di Lampung Barat,” ujarnya. Sebelumnya, lagi-lagi Sungai Cianten di Kecamatan Cibungbulang menelan korban. Kali ini seorang santri dari SCB bernama Shidqie Giantino yang menjadi korban keganasan aliran dalam Sungai Cianten, pada Minggu (22/12). Ia terpeleset usai berenang besama teman-temannya di Sungai Cianten. (ads/c/rez/run)