METROPOLITAN - Sejak dioperasikan akhir Maret 2019 lalu, MRT Jakarta berhasil mencatat jumlah penumpang yang cukup baik. Dari target penumpang sebanyak 65.000 orang/hari, berhasil dicapai rata-rata 95.000 penumpang/hari. "Artinya, dari sisi targetnya untuk penumpang itu sudah tercapai," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Hotel All Season, Jakarta, Kamis (30/1). Untuk itu, secara keseluruhan dari awal beroperasi awal beroperasi Maret 2019 hingga akhir Desember 2019 lalu, jumlah penumpang mencapai lebih kurang 24.000.000 penumpang. Pada tahun ini, moda transportasi terpadu ini menargetkan jumlah penumpang per hari nya bisa melonjak dari tahun sebelumnya. Namun, berbeda dari target sebelumnya di mana target 130.000 penumpang yang seharusnya dicapai pada pengoperasiannya di tahun kedua, MRT kini membidik angka 100.000 orang penumpang/hari. "Target kita tahun ini adalah 100 ribu penumpang per hari dan diharapkan lebih dari itu. Kalau 100 ribu penumpang per hari, berarti kalau 365 hari akan ada 36,5 juta penumpang yang diangkut paling kurang, itu target minimumnya MRT Jakarta, jadi harus lebih dari itu," tambahnya. Target itu diproyeksi mampu tercapai apabila pemerintah provinsi turut memberi dukungan lewat berbagai kebijakan yang dibuat. "Karena memang kita berharap ada kebijakan-kebijakan dorongan dari pemerintah seperti menaikkan tarif parkir yang kemudian mendorong orang untuk semakin banyak naik transportasi publik," ungkapnya. Dari tiket penumpang, tahun lalu PT MRT Jakarta telah mengantongi laba sebesar Rp 182 miliar. Jumlah itu pun diprediksi akan makin meningkat seiring bertambahnya jalur MRT ke depan. (dtk/mam)