Senin, 22 Desember 2025

2019 Penumpang KAI Naik 4 Juta

- Selasa, 11 Februari 2020 | 08:44 WIB

METROPOLITAN – Sepanjang 2019, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengangkut 429 juta penumpang. Jumlah ini naik 4 juta penumpang dari tahun 2018. “Naik dari 2018 yang sebesar 425 juta penumpang,” kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 10 Februari 2020. PT KAI hadir dalam rapat ini bersama BUMN sektor transportasi dan logistik lainnya. Selain KAI, hadir Perum Damri, Perum PPD, dan PT Pos Indonesia. Meski naik 4 juta penumpang, kenaikan jumlah penumpang ini melambat. Sebab pada 2017, jumlah penumpang kereta PT KAI sebanyak 394 juta. Sehingga, jumlah penumpang pada 2018 naik sebesar 31 juta. Selain kenaikan jumlah penumpang, Edi melaporkan kepada anggota Komisi VI DPR mengenai capaian jumlah penumpang PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Sepanjang 2019, rekor penumpang yang berhasil diangkut PT KCI adalah 1,15 juta penumpang dalam satu hari. Edi juga menambahkan, tak hanya jumlah penumpang yang naik, volume angkutan barang yang diangkut PT KAI juga terus naik. Dari 40,1 juta ton pada 2017, menjadi 45,2 juta ton pada 2018, hingga 47,2 juta ton pada 2019. Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, ada peningkatan signifikan terkait pelayanan transportasi kereta api. Hal tersebut dibuktikan dengan respons masyarakat, yang merasa senang saat menggunakan moda transportasi kereta api pada musim liburan. "Saya kemarin keliling ke Jogja, Solo, dan kemarin ke Cirebon. Saya tampak selain ada kenaikan 4 persen (jumlah penumpang), penumpangnya juga puas dan happy menggunakan kereta api. Jadi kita memberikan suatu kebahagiaan kepada masyarakat," kata Budi Budi menjelaskan, rencananya pihaknya akan membangun sebuah rel kereta api layang yang terintegrasi dari Jakarta ke Surabaya. Rel kereta api layang tersebut nantinya akan melintasi Kota Cirebon. Dikatakan Budi, pembangunan rel kereta layang itu akan dimulai pada tahun 2022 dan direncanakan akan selesai dibangun pada tahun 2026. Menurutnya dengan adanya rel kereta layang itu, jarak tempuh dari satu kota ke kota lain akan semakin pendek. Ia mencontohkan, jarak tempuh dari Cirebon ke Jakarta bisa menjadi satu jam saja. Sebaliknya, dari Cirebon ke Surabaya hanya akan memakan waktu selama kurang lebih empat jam. (tem/mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X