Jumlah kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia kembali bertambah. Tercatat sampai Selasa (17/3) berjumlah 172 orang. Satu di antaranya merupakan mahasiswi IPB University yang selama ini kos di wilayah Sempur, Kota Bogor. JURU bicara nasional penanganan corona, Achmad Yurianto, menyebut ada tambahan 38 pasien baru pada Selasa (17/3). Angka itu berasal dari tambahan data pada Minggu (15/3) sore dan malam, yakni 12 orang. Sedangkan pada Senin (16/3) ada tambahan 26 pasien yang positif usai dites. “Ada tambahan 20 dari pemeriksaan Balitbangkes dan 6 spesimen Universitas Airlangga sehingga total 172 kasus,” kata Yurianto. Yurianto mengatakan penambahan kasus terbanyak terjadi di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau. Namun ia tidak memerinci berapa tambahan masing-masing di tiap wilayah itu. “Terbanyak di DKI. Kami akui sebagai pintu gerbang masuk negara (jumlah, red) di DKI cukup besar,” katanya. Sementara itu, jumlah orang yang meninggal akibat corona bertambah dari lima pasien menjadi tujuh orang yang meninggal. Yurianto menyebut salah satu pasien yang meninggal berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Sementara satu pasien lagi, ia mengaku belum mengeceknya. ”Satu dari Jawa Tengah. Satu lagi sudah ketahuan tapi saya belum cek,”ujarnya. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh saat ini, lanjutnya, mencapai sembilan orang. Ia pun berharap dalam waktu dekat akan ada lagi pasien yang keluar dari rumah sakit. “Masih ada beberapa orang lagi yang akan pemeriksaan kedua, tinggal menunggu interval dua hari,” imbuhnya. Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pasien suspect corona di Bogor merupakan warga Jakarta yang berstatus mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Bogor. “Yang dinyatakan positif Covid-19 adalah warga Jakarta yang kebetulan kos di daerah Sempur. Informasi ini disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta. Jadi bukan warga Kota Bogor. Status mahasiswi,” ungkap Bima Arya, Selasa (17/3). Bima menjelaskan, pasien tersebut terpapar dari ayahnya di Jakarta. “Begitu ayahnya positif, yang bersangkutan sudah tinggal di Jakarta. Namun sempat pulang ke Bogor dan interaksi dengan lingkungan dan kampusnya,” terang Bima. Karena itu, sesuai protap, pengendalian Covid-19 ini harus dilakukan tracking untuk mengetahui dengan siapa saja pasien tersebut pernah melakukan kontak yang erat. “Pasien dirawat di rumah sakit di Jakarta. Pemkot Bogor berkoordinasi dengan Dinkes Jakarta dan saat ini langsung melakukan penelusuran terkait aktivitas yang bersangkutan,” bebernya. Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti mengatakan, pasien positif corona yang kos di wilayah Sempur berstatus mahasiswi IPB. Untuk itu, pihaknya juga langsung menelusuri kontak yang bersangkutan. Yatri menjelaskan bahwa IPB bersama Dinkes sudah menindaklanjuti sesuai protokol yang berlaku, meminta pihak-pihak yang teridentifikasi telah kontak bersama pasien untuk melakukan karantina mandiri. ”IPB bekerja sama dengan Dinkes akan terus melakukan pemantauan perkembangan yang terjadi. Kami sekali lagi mengajak seluruh sivitas akademika dan tendik untuk tetap tenang dan mengikuti protokol hidup sehat, serta social distancingseperti disarankan WHO (organisasi kesehatan dunia, red) dan pemerintah,” katanya. Hingga kini, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Bogor mencapai 41 orang, dengan 20 ODP di antaranya dinyatakan bebas corona setelah melewati masa inkubasi 14 hari. Sedangkan untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada dua orang, dengan satu pasien di antaranya dinyatakan kembali sehat. Seiring menyebarnya Covid-19 ke banyak komunitas, pejabat kesehatan masyarakat menempatkan tanggung jawab pada individu untuk membantu dalam memperlambat pandemi. Social distancing adalah cara yang harus dilakukan. Social distancing mengharuskan seseorang menjaga jarak satu sama lain, sehingga virus atau patogen apapun tidak dapat menyebar dari satu orang ke orang lain. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS), social distancing adalah menghindari pertemuan massal dan menjaga jarak dua meter, atau kira-kira satu depa dari orang lain. Di New York City, misalnya, bioskop telah ditutup sementara, banyak konvensi di seluruh dunia dibatalkan dan seluruh sekolah di AS ditutup. Social distancing juga berarti tidak menyentuh orang lain, termasuk jabat tangan. Sentuhan fisik adalah cara yang paling memungkinkan seseorang terpapar SARS-CoV2 (virus corona baru, red) dan cara termudah untuk menyebarkannya. Ingat, jaga jarak sejauh dua meter dan jangan bersentuhan. Social distancing tidak akan dapat mencegah 100 persen penularan. Tetapi dengan mengikuti aturan sederhana ini, individu dapat memainkan peran penting dalam memperlambat penyebaran virus. (dil/c/feb/run)