Salah satu semangat di momen Ramadan bisa terlihat dalam diri dokter dan perawat yang setiap harinya berhadapan dengan pasien Covid-19. Mereka setiap hari berjibaku dengan pasien virus corona dengan risiko tertular penyakit yang sudah merenggut banyak nyawa itu. SEPERTI yang dialami seorang perawat wanita bernama Aneu Diara yang bekerja di Instalasi Bedah Sentral RSUD Cibinong sebagai Penata Anestesi. RSUD Cibinong merupakan salah satu tempat yang ditunjuk pemerintah setempat untuk menjadi rumah sakit rujukan pasien Covid-19 yang berada di kawasan Bogor dan sekitarnya. Aneu yang sudah sejak 2015 bekerja di RSUD Cibinobg itu menceritakan keseharian yang dijalaninya. ”Aku bertugas sebagai Asisten Dokter spesialis Anestesi untuk melakukan tindakan pembiusan sebelum dilakukannya tindakan operasi. Sejak awal Maret, aku sudah menangani pasien positif corona. Pasien dengan ODP, PDP dan positif Covid-19 yang akan menjalani operasi dan pasien emergency lainnya,” kata Aneu. Wanita 26 tahun itu mengaku ketika pertama kali mengetahui akan berhadapan langsung dengan pasien positif corona, dia merasa khawatir. Hidupnya terus dihantui kecemasan tertular Covid-19. ”Selama pandemi Covid-19 tak dapat dipungkiri kecemasan, rasa khawatir selalu saja menghantui. Terlebih perasaan takut akan tertular juga pasti ada. Tetapi harus dihadapi,” ujarnya. Saat berhadapan langsung dengan pasien, Aneu pun memantapkan diri menghilangkan rasa cemas dan ditunjang dengan memakai Alat Perlindungan Diri (APD) lengkap sesuai protap penanganan Covid-19. Aneu memastikan memakai APD sesuai aturan. (wp/mam/ run)