Senin, 22 Desember 2025

Lagi, Satu Penumpang KRL Reaktif Positif Covid-19

- Selasa, 12 Mei 2020 | 11:51 WIB

METROPOLITAN - Usai Stasiun Bogor, kini giliran KRL Commuter Line yang salah seorang penumpang­nya terindikasi reaktif positif Covid-19 setelah men­jalani rapid test massal di Stasiun Bojonggede, Ka­bupaten Bogor, Senin (11/5). Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupa­ten Bogor Ade Yasin mengatakan, sebanyak 200 peng­guna KRL Commuter Line diperiksa pada kegiatan tersebut. ”Jumlahnya yang kita periksa 200 orang. Seratus orang swab test dan seratus orang lainnya rapid test. Untuk sampling sendiri kita ambil dari para penum­pang,” kata Ade Yasin. Perempuan yang juga bu­pati Bogor itu mengaku ke­giatan tersebut sebagai salah satu upaya untuk mengetahui dan memastikan bahwa KRL menjadi salah satu media penyebaran Covid-19. ”Hal ini sangat penting, meng­ingat tingkat risiko penyeba­ran Covid-19 di KRL cukup tinggi. Kalau ada yang positif, kita lakukan penahanan dulu untuk kita periksa. Kalau tidak positif, kita persilakan lagi untuk melanjutkan perjala­nannya,” bebernya. Dari 200 orang yang diperik­sa, satu di antaranya dinyatakan terindikasi reaktif Covid-19. Satu orang tersebut merupakan perempuan berusia 35 tahun, yang langsung didata Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor dan kembali dilakukan swab test untuk mengetahui hasilnya. ”Ada satu orang hasil rapid test positif. Tapi kita langs­ung swab test, tinggal lihat hasilnya seperti apa, dan sudah didata juga oleh Dinkes,” tam­bahnya. Kepala Dinkes Kabupaten Bogor Mikeu Kaltarina men­gatakan, untuk pengetesan swab dan rapid test di Stasiun Bojonggede ini dibagi dua lokasi. ”Ada dua tim yaitu di pintu jurusan Bogor satu tim dan di pintu pasuk menuju Jakarta, seratus swab dan se­ratus rapid test. Total tenaga medis sebanyak 20 orang,” katanya. Ia menjelaskan, hasil tes swab nanti diberikan langsung ke penumpang melalui nomor handphone yang telah ditulis pada formulir. ”Hasilnya dari masyarakat yang tadi di-swab kita berikan melalui perorangan melalui nomor handphone. Untuk yang po­sitif kita lakukan tracking,” jelasnya. Sebelumnya, tes swab sem­pat dilaksanakan di Stasiun Bogor, tiga penumpang KRL diketahui positif Covid-19 tanpa gejala. Hasil tersebut diperoleh usai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Ba­rat (Jabar) melakukan uji tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau tes swab secara serentak kepada para penum­pang KRL di Stasiun Bogor. ”Tiga positif Covid-19 dari 325 penumpang KRL Bogor-Jakar­ta yang kami sampling dengan tes swab PCR,” tulis Gubernur Jabar Ridwan Kamil lewat akun Twitter-nya @ridwankamil. Ridwan menjelaskan bahwa hal tersebut bisa membuat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diterapkan di Kota Bandung gagal. ”PSBB bisa gagal. Sudah dilaporkan ke Gugus Tugas Pusat dan Ke­menhub. Semoga ada respons terukur dari pihak operator KRL,” ujar Ridwan Kamil. Selain itu, ia menyebut dari ketiga orang yang positif itu semuanya adalah Orang Tanpa Gejala (OTG). Ia lantas menjelaskan bahayanya OTG karena bisa menjadi carrier atau pembawa virus dan me­nularkan kepada orang lain. ”Ini artinya KRL yang masih padat bisa menjadi transpor­tasi OTG pembawa virus,” katanya. Selain Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor Bima Arya juga turut berkomentar atas te­muan tiga OTG di Stasiun Bogor tersebut. Ia berjanji Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan lebih ketat dalam menerapkan aturan PSBB. ”Pemkot akan lebih ketat ka­wal PSBB dan meminta Ke­menterian Perhubungan mengevaluasi kebijakan ope­rasional kereta api,” tulis Bima Arya melalui akun Instagram-nya. (ogi/b/mer/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X