Senin, 22 Desember 2025

Jadi Student Speaker di Wisuda Harvard, Ibunda Terharu

- Selasa, 9 Juni 2020 | 07:50 WIB

Indonesia patut berbangga diri. Salah satu warganya terpilih menjadi student speaker mewakili angkatannya pada wisuda online Harvard 2020 yang digelar pada 28 Mei 2020. Ia adalah Nadhira Nuraini Afifa, mahasiswi asal Indonesia yang menempuh pendidikan S2 di Department of Global Health and Population, Harvard TH Chan School of Public Health DALAM pidatonya, lulusan Fakultas Kedokteran Univer­sitas Indonesia yang menja­lani pendidikan masternya melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) itu menceritakan pen­galaman pertamanya masuk kampus, beradaptasi dengan lingkungannya, hal-hal yang menjadi motivasinya, hingga apa yang ia inginkan untuk mengubah dunia. ”Ini merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi aku. Sangat membanggakan juga buat aku, sebuah kejutan yang luar biasa untuk mengakhiri journey aku di Harvard,” kata Nadhira dalam channel YouT­ube-nya, Nadhira Nuraini Afifa. Ia mengaku mengikuti se­leksi untuk terpilih menjadi pembicara dalam wisuda ter­sebut. Ada beberapa tahap, dari seleksi tertulis hingga video. Nadhira lolos tahap demi tahap. Ketika lolos tahap awal, ia mendapatkan bim­bingan mengenai cara berpi­dato dari dosen terpilih Har­vard. Walaupun nantinya tidak lolos sampai akhir, ia merasa beruntung telah mendapatkan ilmu. Ternyata, Nadhira lolos men­jalani serangkaian seleksi. Butuh latihan berhari-hari sampai ia dan suaminya bosan mendengarnya. Nadhira juga terus mengingat berbagai sa­ran dari coach-nya, memper­baiki ekspresinya dan meny­esuaikan logatnya agar bisa dipahami orang Amerika Se­rikat. ”Dapat kesempatan luar biasa bisa mewakili angkatan, ngasih pidato, menceritakan banyak hal yang mau aku ce­ritain ke banyak orang lewat pidato ini. Jadinya aku sangat bersyukur dan mudah-muda­han ke depannya bisa meman­faatkan ilmu aku dengan baik,” kata Nadhira. Sementara itu, dalam studi­nya, Nadhira fokus pada topik nutrisi. Ia terlibat dalam be­berapa proyek yang berkaitan dengan anak-anak kekurang­an gizi, terutama stunting di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Awal tahun ini, ia berkesempatan mengunjungi Tanzania untuk menangani masalah gizi buruk di kalangan remaja sekolah di Kota Dodoma bersama bebe­rapa mahasiswa Harvard lain­nya. Menanggapi hal itu, ibunda Nadhira mengaku terharu dan bersyukur atas kelulusan anaknya. ”Selamat untuk Nadhira. Mama senang bang­et, terharu,” kata ibunda Nadhi­ra seraya mengaku awalnya sama sekali tidak membayang­kan putrinya akan bisa sekolah di Harvard. ”Mama mem­bayangkan untuk kuliah di Harvard saja sudah sesuatu banget,” tutur sang ibu. Kini ditambah lagi prestasi Nadhi­ra menjadi pembicara dalam kelulusan mewakili teman-temannya. Saat mengungkap­kan hal tersebut, suara sang ibu menjadi bergetar penuh haru. ”Apalagi dengan Ira bi­cara mewakili teman-teman yang lulus saat ini, kayaknya itu semua di atas banget dari ekspektasi Mama,” ungkap sang ibu. ”Kayaknya seperti mimpi,” tutupnya. (kmp/tib/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X