METROPOLITAN - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bertindak cepat menyusul dampak penumpukan penumpang kereta yang terjadi di Stasiun Bogor, kemarin. Mereka dikabarkan menyediakan bus gratis untuk rute Bogor-Jakarta. Kepala BPTJ Polana B Pramesti mengatakan, fasilitas itu menjadi transportasi alternatif bagi pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek jika terjadi penumpukan penumpang. ”Para pengguna KRL yang memanfaatkan alternatif angkutan dari Stasiun Bogor ke Jakarta ini tanpa dipungut biaya,” kata Polana. Ia mengaku pihaknya menyediakan lima bus yang berangkat dari Stasiun Bogor menuju Stasiun Dukuh Atas Sudirman. Bus itu tersedia di sekitar Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) depan Stasiun Bogor. “Bus akan beroperasi pukul 05:00 hingga 06:00 WIB,” ujarnya. Ia menuturkan, jarak kedatangan antarbus alias headway adalah 15 menit sekali. Polana mengingatkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tetap diterapkan di dalam bus. ”Kapasitas hanya 25 orang (50 persen dari kapasitas) setiap bus, sehingga tempat duduk pengguna tetap berjarak satu sama lain dan seluruhnya wajib menggunakan masker,” jelasnya. Sekadar diketahui, hari pertama perkantoran di Jakarta buka pada 8 Juni, penumpang KRL Jabodetabek menumpuk di sejumlah stasiun. Berdasarkan laporan warganet di media sosial, antrean penumpang untuk masuk stasiun terjadi di Stasiun Bogor, Citayam, Bojonggede dan Tigaraksa. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sendiri mencatat pengguna KRL hingga pukul 10:00 WIB kemarin mencapai 140 ribu orang. Angka itu meningkat ketimbang saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlaku, yaitu rata-rata 80 ribu orang setiap hari. (tem/rez/run)