METROPOLITAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor meminta jadwal operasional bus gratis diperpanjang. Permintaan ini disampaikan usai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengirimkan bantuan 50 bus gratis ke Kota dan Kabupaten Bogor, kemarin. Kepala Dishub Kabupaten Bogor, Ade Yana, merasa operasional bus yang cuma hadir pada Senin saja dirasa belum cukup. Walaupun ia melihat kecenderungan masyarakat lebih suka menggunakan commuter line ketimbang bus karena dinilai bebas hambatan. ”Informasi dari BPTJ setiap Senin, sampai kapannya kami belum dapat informasi. Ya, kami minta nggak cuma Senin, tapi hari-hari selanjutnya harus ada. Khawatir penumpukan ini banyak di Stasiun Cilebut dan Bojonggede,” pinta Kepala Dishub Kabupaten Bogor, Ade Yana. Menurutnya, bus gratis bantuan tersebut beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan di sektor transportasi, yakni penumpang yang naik tak lebih dari 50 persen total kapasitas. Kapasitas bus yang sedianya merupakan bus sekolah milik Pemprov DKI Jakarta itu berjumlah 27 orang. Di mana penumpang kebanyakan menuju Jakarta Kota, Tebet, Manggarai, Juanda hingga Tanahabang, ”Jadi, kalau dihitung bisa membawa 13 orang dalam satu unit bus. Sedangkan satu stasiun kurang lebih 130 orang. Nah, kalau soal cukup nggak cukup, itu akan kita lihat. Kalau kurang nanti laporan. Yang pasti, sekarang jadi nggak ada penumpukan di (Stasiun, red) Bojonggede,” ujarnya. Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pengawasan Lalu Lintas dan Angkutan pada BPTJ, Torang Hutabarat, mengakui kaitan wacana penambahan armada hingga waktu operasional bus bantuan tersebut, pihaknya masih akan melakukan evaluasi terlebih dulu untuk menetapkan konsep terbaik. ”Sehari start-nya sepuluh unit. Nanti balik lagi ke sini. Uji cobanya sehari. Ini juga kan bus sekolah dari Pemda DKI. Saya kira persoalan ini tak hanya di hilir, di hulu harus diselesaikan dulu persoalan ini. Jadi sama-sama, (DKI Jakarta) mulai peduli lah,” katanya. Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memantau keberangkatan bus di Stasiun Bogor, kemarin. Anies ditemani Wali Kota Bogor Bima Arya, Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Wiwik Widayanti dan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo. Bima Arya mengatakan, pemberian bantuan 30 bus tersebut merupakan hasil komunikasi antara Pemkot Bogor dengan Pemprov DKI Jakarta dalam menekan lonjakan penumpang di Stasiun Bogor. Terlebih pada Senin (15/6) sejumlah sektor di DKI Jakarta kembali dibuka. Salah satunya mal. ”Kita antisipasi ada lonjakan yang lebih tinggi dari pekan lalu, karena besok itu ada beberapa sektor lagi yang dibuka termasuk mal di Jakarta,” kata Bima kepada awak media. Nantinya, sambung Bima, 30 bus tersebut bakal disiagakan di Stasiun Bogor dengan lima rute yang telah ditetapkan. Di antaranya Stasiun Tebet, Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman, Stasiun Juanda hingga Stasiun Tanahabang. Untuk skema pemberangkatan, puluhan bus tersebut akan berangkat mulai pukul 05:15 hingga 07:30 WIB. ”Pemberangkatannya selang 15 menit. Jadi ada 10 jadwal pemberangkatan, dari pukul 05:15 sampai 07:30 WIB,” ujarnya. Satu bus bantuan tersebut, tambah Bima, dapat mengangkut 30 penumpang. Lantaran Kota Bogor saat ini tengah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional, maka kapasitas bus dikurangi 50 persen dari jumlah kapasitas keseluruhan. Orang nomor wahid di Kota Hujan ini mengimbau kepada masyarakat untuk memaksimalkan penggunaan sarana bus gratis tersebut sebagai upaya mengurangi lonjakan penumpang. Bahkan, Bima menyarankan kepada masyarakat yang tak ingin terjebak dalam kepadatan penumpang pagi nanti untuk berangkat ke Jakarta malam ini sebelum pukul 21:00 WIB. ”Saya berharap banyak penumpang yang biasanya berangkat Senin pagi, berangkatnya hari ini. Tadi kita sudah random check, ternyata banyak warga yang memutuskan berangkat sekarang untuk menghindari penumpukan. Mudah-mudahan bisa mengimbangi supaya tidak terjadi penumpukan,” harapnya. Dalam kesempatan itu, Anies juga mengucapkan terima kasih kepada PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang sudah berupaya semaksimal mungkin menerapkan protokol kesehatan di lingkungan stasiun, baik di luar maupun di dalam kereta. ”Saya berterima kasih kepada KCI dan Pemkot Bogor untuk memastikan warganya dengan baik. Bagi warga ketika sampai di Jakarta harus tetap mengikuti protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, cuci tangan dan selalu kapasitas 50 persen. Semoga ke depannya tidak ada lagi penumpukan penumpang di stasiun,” katanya.(ryn/ogi/c/rez/py)