METROPOLITAN - Pemerintah Arab Saudi pada Senin (22/6) mengumumkan ibadah haji tahun ini akan tetap diselenggarakan dan akan dimulai pada akhir Juli. Kepastian itu diumumkan melalui Twitter resmi Kementerian Haji Saudi @ HajMinistry, ibadah tersebut dilakukan dengan jumlah jamaah terbatas. Namun sayangnya, kuota terbatas tersebut rupanya tidak ada jatah untuk jamaah haji asal Indonesia, termasuk untuk calon jamaah haji asal Bogor. Sebanyak 4.469 calon haji asal Kota dan Kabupaten Bogor dipastikan harus gigit jari. Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umrah pada Kantor Kemenag Kabupaten Bogor HM Ma’sum mengatakan, sesuai rangkuman pernyataan kementerian Arab Saudi kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia, bahwa memang ada pelaksanaan ibadah haji tahun ini namun dengan jumlah yang sangat terbatas. ”Untuk tahun ini seluruh Indonesia tidak ada pemberangkatan jamaah. Sesuai siaran pers Kemenag yang lalu. Adapun pelaksanaan ibadah haji tahun ini hanya untuk lokal Saudi Arabia dan ekspatriat yang ada di sana,” katanya kepada Metropolitan, Selasa (23/6). Menurutnya, ibadah haji bisa diikuti ekspatriat yang telah bermukim di Arab Saudi dengan jumlah sangat terbatas. Keputusan tersebut mempertimbangkan masih adanya pandemi dan risiko penyebaran virus corona di seluruh negara. Pembatasan jumlah itu, lanjutnya, untuk menjamin keamanan dan keselamatan dengan menerapkan semua langkah pencegahan penyebaran virus corona demi melindungi setiap orang dari risiko terjangkitnya wabah, serta merujuk pada ajaran Islam yang mengutamakan keselamatan umat. ”Jadi walaupun ada perubahan kebijakan dari Saudi, tapi belum mengubah keputusan bahwa Indonesia, termasuk Kabupaten Bogor, ada kuota keberangkatan. Tetap mengacu siaran pers Kemenag yang lalu,” paparnya. Diketahui, sejatinya Kabupaten Bogor mempunyai kuota calon jamaah haji untuk keberangkatan 2020 sebanyak 3.421 orang, ditambah kuota lansia 98 orang, sehingga total 3.519 orang. ”Dari jumlah itu, yang sudah melunasi di tahap pertama sebanyak 3.212 orang dan melunasi tahap kedua 476 orang,” beber Ma’sum. Hal senada diungkapkan Pengelola Sistem Komputerisasi Haji Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor, Deden Mahpudin. Menurutnya, dari informasi yang diterima, pembukaan kegiatan haji hanya untuk negara jazirah di sana, seperti Mesir ataupun Abu Dhabi. Sementara di Indonesia sudah dipastikan bahwa tidak ada keberangkatan untuk tahun ini. “Jadi bukan berarti tidak ada penyelenggaraan tahun ini. Di Arab Saudi tetap ada, tapi bukan untuk seluruh negara,” kata Deden. Karena itu, Deden mengimbau kepada masyarakat bahwa saat ini Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 494 Tahun 2020 bahwa sama sekali tidak ada penyelenggaraan haji di Indonesia. Khususnya Kota Bogor. Namun jangan khawatir, 950 calon jamaah yang ditunda keberangkatannya tahun ini akan menjadi prioritas berangkat di tahun depan. “Pasti menjadi prioritas, walaupun di-refund. Kursi itu tidak akan hilang. Apalagi yang tidak refund, calon jamaah haji masih ada di waiting list keberangkatan,” pungkasnya. (ryn/dil/c/rez/run)