METROPOLITAN - Terminal Baranangsiang menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Kota Bogor. Ini menyusul hasil swab test yang dilakukan terhadap 114 orang yang beraktivitas di terminal pada Jumat (10/7), terdapat tujuh orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif corona. ”Dari tes 10 Juli kemarin, ditemukan tujuh orang positif. Tiga di antaranya warga Kota Bogor,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya dalam keterangan tertulisnya, kemarin. Menurut Bima, semua yang positif itu merupakan pengguna bus dari Terminal Baranangsiang. Bima meminta tim Deteksi Aktif (Detektif ) segera melakukan pelacakan atau tracking. ”Saya minta tim Detektif bergerak cepat. Lacak langsung. Turun dan pastikan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) untuk segera diawasi dalam isolasi oleh tim pemantau,” ucap Bima. Ia menambahkan, Kota Bogor belum sepenuhnya aman dari bayangan Covid-19. Untuk itu, ia meminta masyarakat waspada dan tidak menganggap remeh Covid-19. ”Artinya situasi betul-betul belum aman. Hati-hati dan waspada di tempat publik. Jangan anggap enteng Covid. Ancaman masih nyata. Pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan selalu,” ujarnya. Sementara itu, Jubir Tim GTPP Covid-19 Kota Bogor Sri Nowo Retno mengaku saat ini pihaknya masih melakukan tracing kepada empat dari tujuh orang yang dinyatakan Covid-19. Sebab, sisanya merupakan warga beralamat di luar Kota Bogor. ”Untuk statusnya apakah kernet, sopir atau penumpang, itu masih kita telusuri. Begitu juga dengan tracing penyebarannya,” kata Retno. Ia menyebut saat ini Tim GTPP Covid-19 Kota Bogor masih merancang rekomendasi terhadap keberlangsungan Terminal Baranangsiang. Apakah akan ditutup atau tetap diperbolehkan beroperasi usai adanya kasus positif dari Terminal Baranangsiang. ”Saat ini biarkan tim pelacak bekerja dulu. Kalau rumah terkonfirmasi positif ini tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri, maka akan dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19,” ucap perempuan yang juga kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor itu. Ia menambahkan, dalam waktu dekat ini Dinkes Kota Bogor juga akan menggelar swab test di pedestrian dan pusat perbelanjaan untuk memetakan lebih jauh penyebaran Covid-19 jelang diberlakukannya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). ”Swab test kit kita masih ada 2,000 pieces. Jadi kami akan berkoordinasi dengan Disperindag untuk menggelar swab di pusat perbelanjaan dan akan menggelar swab di pedestrian juga,” pungkasnya. (dil/b/rez/run)