Senin, 22 Desember 2025

Jerome Polin, Si Jago Matematika yang Kecanduan Belajar

- Jumat, 21 Agustus 2020 | 11:03 WIB

Kuliah di luar negeri menjadi impian YouTuber jago matematika, Jerome Polin. Namun, biaya yang mahal membuat orang tuanya blak-blakan untuk tidak memenuhi keinginanya. Sampai akhirnya, lewat usaha keras, Jerome membuktikan pada orang tuanya dengan meraih beasiswa. JEROME Polin Sijabat dikenal sebagai YouTuber dan selebriti Instagram meraih beasiswa Mitsui Bussan pada 2016. Beasiswa yang diberikan Mitsui & Co Ltd (salah satu trading company terbesar Jepang, red), menghantarkan Jerome kuliah di Waseda University, kampus yang sudah berdiri sejak 1882 di Jepang. Jerome mengaku selalu mengimpikan bisa pergi ke luar negeri. Ia juga sudah menyampaikan impiannya itu kepada orang tuanya, namun mereka mengaku tidak punya uang untuk biaya kuliah di luar negeri. Mereka pun memotivasi alumni SMAN 5 Surabaya itu untuk men­cari beasiswa. Orang tua Jerome memotivasi anaknya mendapatkan beasiswa bukan tanpa sebab. Saat kelas 9, ia pernah meraih nilai 10 besar ter­tinggi se-Jawa Timur. ”Aku kepengin ke luar negeri se­benarnya supaya bisa ke Disneyland, tapi kalau liburan kan cuma sebentar. Kalau bisa sambil belajar di luar negeri, bisa lama deh,” kata Jerome Polin seperti dilansir Wolipop.­ Anak kedua dari tiga bersau­dara itu pun berkomitmen giat belajar dan menang di berbagai olimpiade. ”Supaya aku bisa berpresta­si maka ini bisa menghantar­kanku untuk kuliah di luar negeri,” ujar Jerome Polin yang channel YouTube miliknya, Nihongo Mantappu, yang me­miliki lebih dari 4,3 juta sub­scriber. Jerome Polin mengaku be­rusaha menyelesaikan seluruh mata pelajaran kelas 10, 11 dan 12 pada tahun pertama SMA. ”Benar-benar aku niat dan pengorbanan banget. Aku ng­gak main media sosial. Bisa dibilang aku kurang bergaul dan kerjaanku istirahat ke per­pustakaan mengerjakan soal matematika. Pada saat pulang sekolah, aku langsung pulang ke rumah,” kata pemilik akun Twitter @jeromepolin itu. Begitu kuat keinginannya jadi siswa berprestasi demi mendapatkan beasiswa ke luar negeri, Jerome belajar di mana pun ia berada. Seperti dalam angkutan umum saat ia menuju dan pulang dari sekolah ke rumahnya. ”Dulu buat mengejar ma­teri matematika kelas 10, aku coba manfaatin setiap waktu kosong, termasuk perjalanan ke rumah (dulu rumah-seko­lah jauh, bisa satu jam, dan di angkot manfaatin waktu buat belajar),” kenangnya seraya tertawa. Sejak kelas 1 SMA, Jerome sudah mencari infor­masi mengenai beasiswa luar negeri. Ia mengikuti program agar mengetahui universitas mana yang menyediakan beasiswa full. ”Karena kalau tidak full ya, aku tidak bisa karena aku tahu keadaan ekonomi keluargaku kayak gimana. Setelah men­cari informasi, ternyata bea­siswa full untuk S-1 itu sangat langka,” ujar Jerome Polin. PERJUANGAN JEROME POLIN MENDAPAT BEA­SISWA LUAR NEGERI Jerome akhirnya mengetahui satu kampus yang memberikan beasiswa full ke mahasiswanya. Kampus itu adalah Nanyang Technological University atau Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura. Ketika mendapat informasi tentang NTU Singapura, ternyata ujian­nya cukup sulit, tetapi ia tak putus asa. ”Mulai dari kelas 11, persia­pan tes NTU, aku pinjam buku dari perpustakaan seko­lahku. Buku itu aku bawa ke mana-mana. Bahkan sampai naik angkot aku juga buka buku itu sampai abang ang­kotnya tahu kalau aku lagi belajar,” kenangnya. Saking seringnya belajar, Jerome pun sampai dikenal sebagai anak yang kecanduan belajar. ”Bahkan ada bebera­pa murid SMA tahu kalau aku belajar dan sudah mulai ter­kenal kalau Jerome itu suka belajar di angkot,” kisahnya. Bukan tanpa alasan Jerome Polin kecanduan belajar. Men­urut pria 22 tahun itu, ketika ingin mencapai target, pastinya harus dicoba dengan berker­ja keras secara mati-matian. Ia juga tak peduli dengan omongan orang, asal tak meru­gikan orang lain dan rela men­gorbankan apa pun, termasuk waktunya bermain. ”Kita harus berani mengorbankan hal yang baik untuk mencapai hal yang terbaik (target/kesuksesan),” ujar pria yang kerap mem­buat konten dengan eks per­sonel JKT48 Erika Ebisawa itu seraya tertawa. Setelah dua tahun, akhirnya Jerome ikut tes masuk NTU di Jakarta. Ia sempat merasa min­der karena saingannya tampak lebih siap darinya. Dan dua bulan setelah tes tersebut Jerome mendapatkan kabar bahagia dari NTU, ia dinyata­kan lulus seleksi. ”Aku beneran senang bang­et, tapi aku nggak dapat bea­siswa full. Aku hanya menda­patkannya setengah. Aku mengajukan agar mendapat­kan beasiswa full. Dan me­reka bilang dari hasil ujiannya aku tidak berkompeten, dari situ aku down dan hancur banget karena sudah berjuang keras,” kenangnya lemas. Jerome yang putus asa di­bangkitkan lagi semangatnya oleh sang kakak. Ia diberi tahu sang kakak ada perusahaan Jepang, Mitsui Bussan, yang membuat program beasiswa full kuliah di Jepang. ”Wah langsung aku seman­gat banget. Aku lihat persya­ratannya, programnya kayak gimana, dan itu benar-benar wow gitu, uang hidup dikasih, uang sekolah gratis. Dan per tahun itu yang keterima hanya dua orang dari seluruh Indo­nesia. Total peserta yang mendaftar sekitar 27.000 orang,” tutur YouTuber yang belum punya pacar alias masih jomblo itu. Jerome pun kembali mem­persiapkan dirinya untuk mendaftar beasiswa kuliah di Jepang itu. Selama 18 bu­lan dia intensi belajar ba­hasa Jepang. ”Karena memang programnya mewajibkan kita untuk menguasai ma­teri bahasa Jepang (hingga tingkat yang paling sulit) se­belum bisa kuliah. Dan kuli­ahnya juga jalur reguler, jadi sama seperti mahasiswa Je­pang lainnya,” ujar pria lulu­san SMP Intan Permata Hati (IPH) School, Surabaya itu.(de/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X