METROPOLITAN - Sebanyak 120 tenaga kesehatan (nakes) di lingkup RSUD Kota Bogor belum menerima dana insentif yang dijanjikan menteri kesehatan (menkes) hingga kini. Dana yang merupakan penghasilan tambahan bagi mereka yang terlibat dalam menangani pasien positif Covid-19 di RSUD Kota Bogor itu belum cair sejak enam bulan lalu. Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir membenarkan hal tersebut. Ia mengaku pihaknya masih menunggu pencairan yang sudah dijanjikan sejak Maret, namun belum juga turun. “Saat ini baru memasuki tahap akhir ya, kemarin hasil rapat bagian keuangan bersama Dinkes masih ada beberapa yang harus dilengkapi,” kata Ilham, kemarin. Menurutnya, nakes yang berjibaku dengan Covid-19 di RSUD Kota Bogor sendiri terbilang cukup banyak, kurang lebih 120 orang. Jika ditambah dengan tenaga penunjang seperti OB, sopir ambulans dan lainnya, bisa mencapai 300 orang. Semuanya diklaim sudah terlatih dalam menangani Covid-19. Saat ditanya jumlah dana insentif yang akan diterima RSUD Kota Bogor selama enam bulan menangani Covid-19, ia mengaku belum bisa membeberkan karena masih dalam perhitungan. “Belum tahu kita dapatnya berapa, yang pasti dihitung sejak Maret saja,” ujar Ilham. Untuk diketahui, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/278/2020, pembagian insentif dibagi empat kategori. Di antaranya dokter spesialis Rp15 juta, dokter umum dan gigi Rp10 juta, bidan dan perawat Rp7,5 juta dan tenaga medis lainnya Rp5 juta. (dil/b/rez/run)