Senin, 22 Desember 2025

LIPI Cibinong Uji Vaksin Covid-19 ke Hewan

- Rabu, 26 Agustus 2020 | 10:28 WIB

METROPOLITAN - Menteri Riset dan Tekno­logi (Menristek), Bambang Brodjonegoro, me­nyebut dalam waktu dekat vaksin Covid-19 akan segera ditemukan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong bahkan saat ini tengah melakukan uji coba vaksin kepada hewan. Uji lab hewan ini dilakukan di labo­ratorium BSL3 milik LIPI yang be­rada di Cibinong. ”Saat ini Ekbang sedang melakukan uji lab terhadap hewan, dalam waktu dekat mudah-mudahan bisa segera ditemukan,” kata Bambang saat menghadiri Ulang Tahun LIPI di Kebun Raya Bogor, kemarin.­ Selain menunggu hadirnya vaksin, Bambang juga men­gungkapkan saat ini LIPI tengah melakukan penelitian dan pengembangan berbagai macam alat untuk menghada­pi pandemi Covid-19. Di an­taranya PCR test, ozonisasi pembersih ruangan, ultravio­let robot, disinfektan dan imunmodulator yang meru­pakan suplemen untuk men­jaga daya tahan tubuh. ”Jadi LIPI menggeser ang­garannya untuk penelitian terkait Covid-19, seperti PCR Test, ozonisasi pembersihan ruangan, ultraviolet robot dan disinfektan. Plus imunomo­dulator yang kita harapkan bisa menjadi suplemen men­jaga daya tahan tubuh dari serangan Covid-19 ini,” ung­kap Bambang. Semua penelitian vaksin Covid-19 milik LIPI dan pe­merintah ini, tambah Bambang, kemungkinan bisa langsung dinikmati masyara­kat pada akhir tahun nanti. ”Kemungkinan akhir tahun selesai semuanya,” ujarnya. Sementara itu, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko menga­ku pihaknya sedang mengembangkan dan men­guji secara ilmiah beberapa alat seperti kain antivirus dan ozon nanomist. Di mana ke­dua alat ini apakah benar-benar bisa membunuh virus atau tidak. Jika riset berjalan lancar, akhir tahun ini temuan hasil riset LIPI bisa dipasarkan kepada masyarakat umum. “Saat ini sedang berproses, ada kain yang bisa bunuh virus, ada ozone nanomist, harus dibuktikan juga be­rapa sih dosisnya supaya virus mati di dalam ruangan. Itu harus diuji benaran, ng­gak bisa kita cuma klaim doang,” kata Laksana. Menurutnya, LIPI tak ingin terburu-buru mengklaim ba­hwa kedua temuan tersebut benar-benar ampuh mem­bunuh virus. Itu sebabnya temuan para periset LIPI ha­rus benar-benar teruji, se­hingga saat orang memakai produk tersebut, orang benar-benar merasakan manfaatnya. “Itu yang membedakan LIPI dengan lembaga riset lain,” ucapnya. Terkait riset vaksin sendiri, Laksana menyebut LIPI saat ini memiliki laboratorium dengan kapasitas uji sampel terbesar di Indonesia. Labo­ratorium Biosafety Level-3 (BSL-3) yang berada di LIPI Cibinong tersebut juga masih digunakan untuk riset. “Nah untuk riset itu kita juga perlu sampel, justru itu menyuport riset dar kita. Apa­lagi riset selanjutnya lebih dalam. Makanya kami tidak ingin klaim vaksin yang tidak bisa dibuktikan. Itu harus diuji klinis, harus diuji di ani­mal BSL-3. Jadi hal-hal yang orang nggak bisa, harus kita lakukan. Ujung-ujungnya se­mua riset untuk Covid masuk ke Cibinong,” bebernya. Dalam situasi pandemi Co­vid-19 saat ini, Laksana tak menampik LIPI diharapkan menjadi lembaga yang lebih siap melakukan riset pan­demi. Saat ini, LIPI pun harus melakukan realokasi angga­ran dan SDM terkait riset pandemi. (pr/dil/b/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X